Part 31 - Alam sutera, perkenalan

1.1K 77 0
                                    

"kenalan sama orangtua pacar mah udah biasa, tapi kalo ada embel-embel masa lalu ya deg-degan juga si."

|Irzaldi Kamandaka|

***

Happy reading!<3
.
.
.

Sudah sejak lama aleyda sangat menghindari acara kumpul keluarga bulanan berkedok arisan. Pertama, ia sudah cukup sibuk dengan pekerjaan dan kegiatannya, kedua ya sudah pasti ia paling malas menanggapi perihal dirinya yang selalu tampil seorang diri tanpa didampingi pasangan. Namun untuk pertama kalinya, aleyda datang tanpa perlu di teror oleh ana atapun sang mama. Mamanya tentu saja senang, apalagi meskipun tinggal di satu daratan yang sama, aleyda sudah lama tidak datang berkunjung.

Mengenakan setelan dress berwarna senada dengan irza, aleyda meluncur dari apartemennya menuju alam sutera tanggerang. Sepasang kekasih ini sudah bersiap-siap sejak pagi, karena mama aleyda meminta dirinya untuk datang lebih awal agar bisa membantu dan bertemu kangen.

"Coba kalo Samuel disini, pasti seru deh, dia bisa main sama anak anak lain," Irza yang tengah fokus pada jalan di hadapannya refleks menatap aleyda. "Aku masih gak tau, harus seneng atau sedih kalo kamu lagi bahas Samuel gini," Jawab irza jujur.

Aleyda menatap irza sebentar lalu memandang jalanan di hadapan mereka, seperti yang irza lakukan.

"Aku gak mau janji, tapi aku akan berusaha buat menerima semua hal yang berkaitan sama kamu, termasuk putra kamu dan queen, Samuel. Kalo kamu aja bisa menerima semua tingkah aku selama ini, apa aku punya alasan untuk gak menerima Samuel dengan baik?"

Mobil menepi, setelahnya---irza memeluk aleyda sembari mengucap syukur dan Terima kasih.

Ini, ini yang ia tunggu, ia tau jika sekeras apapun batu pasti akan luluh, sama seperti penolakan aleyda pada putranya. Ia bahkan tidak menyangka jika aleyda bisa menerima irza semudah dan secepat ini. Mengingat bagaimana respon aleyda saat pertama kali di beritahu tentang Samuel, sudah cukup membuat irzaldi ketar-ketir.

"Makasih ya, makasih sudah mau menerima samuel," Ucap irzaldi pelan sembari menatap mata aleyda.

Ya, setelah banyaknya hal yang ia lewati dan pertimbangan panjang, aleyda memilih untuk menerima semua masa lalu irza. Lagipula, jika irza saja sudah memutuskan untuk tidak bersama queen, dan memilihnya namun ia menolak kehadiran samuel? Rasanya tidak adil. Aleyda terlalu jahat jika setelah semua keputusan yang irza ambil untuk keduanya namun ia masih menolak kehadiran bocah laki-laki itu. Apalagi melihat respon samuel yang sepertinya bisa menerima nya dengan baik, maka dari sana lah, ia memutuskan untuk mencoba berdamai dan menerima semua nya.

"Udah dong, ayuk jalan lagi nanti kita kesiangan," Ajak aleyda memecahkan suasana haru. Buru-buru irza melepas pelukkannya lalu menatap aleyda sekali lagi, "Makasih ya sayang, makasih karena kamu udah mau berusaha menerima aku dan masa laluku," Ucap irza tulus.

"Iya,"

Setelah momen itu, irza kembali menjalankan mobilnya menuju kediaman calon mertuanya. Gaya banget calon mertua, kayak udah yakin banget bakalan di restuin ya. Gapapa, kadang percaya diri itu di perlukan dalam momen-momen tertentu, seperti saat ini misalnya.

***

Keduanya tiba di kediaman orangtua aleyda tepat pukul 9 pagi. Suasana rumah satu lantai bergaya modern menyapa keduanya. Tampak masih sepi, tentu saja sebab acara arisan seharusnya di gelar pukul 1 siang nanti dan masih ada waktu beberapa jam kedepan.

STRANGERWhere stories live. Discover now