#18

2.7K 195 4
                                    

'Tok tok tok'

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

'Tok tok tok'

Aziel membuka kan pintu, ternyata yang mengetuk pintu adalah buk Nisa.

"Eh buk Nisa, silahkan masuk buk."
ucap Aziel yang menawari buk Nisa untuk masuk kedalam.

"Gak apa apa ibu diluar aja, ibu kesini cuman mau mgomong sesuatu sama kamu."
ucap buk Nisa berdiri di depan pintu.

"Mau bicara apa ya buk? kok kayaknya serius banget, saya kan gak pernah bikin masalah buk."
Khawatir Aziel takut bermasalah disekolah.

"Oh gak kok tenang aja, jangan panik kayak gitu." Tertawa sedikit dengan senyum.

"Syukurlah, jadi...mau bicara apa buk?"
Tanya Aziel yang lega bukan karena tentang anak yang bermasalah.

"Maaf sebelumnya karena bikin kamu jadi kerepotan, ibu disini cuman mau bilang kalau kamu harus secepatnya pindah dari kamar ini."
Buk Nisa memasang muka serius agar Aziel percaya.

"Loh emangnya kenapa buk? jadi saya harus pindah lagi?"
tanya lagi Aziel yang mulai cemas.

"Ya...terpaksa kamu harus pindah, ini kamar mau dijadiin penyimpanan berkas berkas penting sekolah ini." ujar buk Nisa.

"Buk saya mau pindah ke mana lagi, kan ibu tau sendiri saya gak kebagian kamar asrama disekolah ini!" mengeluh Aziel kepada Buk Nisa.

"Maaf banget ya nak, ibu juga gak tau soalnya ibu cuman ngelakuin perintah dari kepala sekolah, tapi ibu udah cariin satu kamar yang bisa nampung kamu kok." ungkap buk Nisa yang mulai melancarkan aksinya.

"Ha serius buk?, kalah gitu gak apa apa sih saya pindah." Tersenyum riang.

"Tapi kamu bergabung dengan anak asrama kelas 11, gak apa apa tuh?"
Tanya Buk Nisa untuk memastikan.

"Ha? emangnya dari asrama kelas 10 udah gak ada lagi yang bisa nampung saya?"
Tanya balik ke buk Nisa.

"Ibu udah mencari tapi memang nihil, satu satunya kamu pindah ke asrama kelas 11, soalnya ada siswa yang memang tinggal sendiri."
ucap buk Nisa.

"Cepat terima aja pindah, udah malas aku berpura pura seperti ini, kalau bukan karena coklat satu truk gak bakalan mau akting akting kayak gini!" Gumam dalam hati buk Nisa.

"Yaudah deh buk saya pindah ke asrama anak kelas 11, tapi saya sekamar dengan anak kamar no berapa?"
menerima tawaran Buk Nisa karena merasa kasian dan tidak tega.

"Betulan nih? makasih ya udah mau ngertiin ibu, kamu sekamar dengan anak dari no 666!"
Semangat mengatakan dengan tersenyum.

"Oh okey....eh tunggu-tunggu, itu kan kamar si Cakra, ah males banget buk sekamar dengan dia!" Aziel mulai mengeluh kembali saat tau sekamar dengan Cakra.

"Gak apa apa, dia udah berubah kok gak jahat lagi, kamu gak usah takut." Membujuk Aziel yang mungkin beruba fikiran.

"Bukan karena itu, kalau dia jahat saya masih bisa pukul dia pakai parang."
ujar Aziel dengan mengeluh.

Tulus[bxb] [Completed]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt