Ketika dunia punya norma
Cinta punya hak
Namun Tuhan punya segalanya
Lantas atas izin siapa mereka bisa menentangnya?
🥇shinryujin (dah lumayan anteng lama)
🥇ryujin 3/7/22
🥈ryujin 1/7/22
Yang komen mood banget gewla! Sayang ayang lah pokoknya❤️ Happy reading! _•°_•°_•°_•°_
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Apa yang paling di untungkan saat kalian tinggal di Bandung? Ya! Kalian tidak perlu repot-repot memasang AC hanya karna takut kepanasan. Meskipun dalam beberapa keadaan Bandung akan terasa begitu panas, namun masih bisa di tolerir dengan es teh manis. Atau es goyobod lah kalau kalian tau..
Dan hari ini, Bandung di penuhi dengan angin dingin namun cahaya matahari yang menyilau hangat di arah timur. Masih pagi, dan beginilah Ryuana memulai harinya. Dibangunkan paksa oleh adiknya yang begitu kekeuh ingin diantar ke pasar untuk membeli kue kue basah
Baru kemarin pulang ke Indonesia, tapi Ryuana sudah dibuat sakit kepala dengan permintaan adiknya itu
Padahal asisten rumah tangga keluarga mereka sudah menawari, tapi memang kelakuan para adik itu suka bikin kakaknya sakit kepala
"Teteh ayo!"seru yang lebih muda dibalik pintu luar kamar Ryuana
"Kela!"balasnya balik berteriak
Dia buka gorden kamarnya dan juga gorden pintu balkon. Ahh.. Bau petrichor langsung menyeruak masuk kedalam indra penciumannya. Mungkin inilah alasan para manusia begitu menyukai udara pagi
Dug!
"Teteh mah lama!"protes seseorang yang tiba-tiba sudah masuk kamar Ryuana tanpa permisi
Sang kakak mendelik. "Bentar atuh, da teteh teh harus siap-siap dulu"balasnya tak kalah cuek
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Si adik hanya duduk dipinggir ranjang sambil senyam senyum karna begitu seru mengerjai sang kakak yang kelimpungan dengan aksi merengeknya.
Kadang salah ambil jaket malah ambil remot lah, atau beberapa kali kakaknya itu mengaduh kesakitan karna terjepit pintu lemari
"Teteh cepetan ih, nanti keburu siang!"
"Iya bentar de—"
Ryuana menghela begitu berbalik dan meneliti bagaimana adiknya berpakaian
