Lima Puluh Opat

119 30 15
                                    

Enjoy!
Kalau banyak typo jangan kaget ya:)
_•°_•°_•°_•°_

Enjoy!Kalau banyak typo jangan kaget ya:)_•°_•°_•°_•°_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_•°_•°_•°_•°_

Sorak sorai dari para penonton balap malam ini tidak mengusik lamunan Ryuana sama sekali. Mojang cantik asal Bandung itu tetap bergeming sambil meremat pelan jari-jari tangannya yang dingin. Duduk tak jauh dari tempat istirahat para pembalap di sirkuit seperti biasa.

"Prim, aing mau kedepan bentar. Rek nitip moal?" Salah satu kawan balapnya tiba-tiba menghampiri dan menepuk pundak si cantik

Ryuana dibuat menarik nafas panjang sebelum akhirnya mendongak untik menemukan kawannya disana. Sekedar gelengan pelan cukup untuk membuat orang didepannya mengangguk dan pergi tanpa bertanya lagi.

Tak banyak suara yang ia keluarkan setelah sampai disini. Dia juga tidak turut serta meramaikan pertandingan malam ini. Walau hadiah yang digadangkan cukup menggiurkan.

"Yang! Gue menang lawan si Dicky, habis round ini gue turun lagi buat final"

Pucuk di cinta ulam pun tiba. Tak lain tidak bukan alasan Ryuana kesini adalah untuk menemani 'kekasih' jadi jadiannya ini untuk turun ke sirkuit. Sudah hampir seminggu sejak mereka bersama dan Ryuana juga tidak tau sejak kapan ia begitu menurut dengan Jaka hingga datang kemari sendiri.

Bahkan sahabatnya saja-- Rendi dan juga Nindia absen untuk malem mingguan hari ini. Sial 'kan dia jadi tidak punya teman untuk mengumpati Jaka si pacar gilanya itu.

Merasa tidak mendapat jawaban serta disuguhkan wajah kusut sang kekasih, Jaka berinisiatif mengistirahatkan dirinya di samping Ryuana. Membuka jaket denim yang sedari tadi membalut tubuhnya kemudian menyampirkannya pada pundak sempit sang pacar.

"Kalau dingin itu bilang. Lagian gila ya lo, mana ada orang waras pergi kesini pake croptop"

"Lebih gila lo yang tiba-tiba nelpon nyuruh gue dateng!"

Jaka mengendikkan bahunya tak peduli. "Well, lo kan bisa milih. Dateng nemenin gue atau--"

"Makanya gue dateng."putus Ryuana sambil menatap dua motor ducati yang saling menyelip di sircuit bawah sana.

Lelaki disampingnya berdecih pelan, namun tak ayal membuatnya mendekat dan menjatuhkan kepalanya di pundak Ryuana. Sedikit menggerakan wajahnya menghadap tengkuk sang pacar untuk menghirup wangi parfume yang tersisa.

Cup!

Membubuhkan ciuman kupu-kupu tepat ditengkuk si manis yang membuatnya dihadiahi tendangan di betis lumayan keras.

"Lo wangi, gue suka" pujinya setelah lama meringis dan mengumpati betisnya yang berdenyut.

"Besok bssok gue mandi runtah aja biar lo jadi benci gue"balas Ryuana sinis

Bandung & JeanWhere stories live. Discover now