CHAPTER 2

88 17 3
                                    

Pintu terdengar dibanting dengan kesal saat seorang dengan jas putih panjang keluar dari ruangan. Pria itu menyurai rambut coklatnya ke belakang dan membuang napas berat. Ia berjalan pelan, menunjukkan wibawa yang tak pernah luntur sebelumnya. Langkah tegas dan tatapan tajam, ia Daniel.

Salah satu ilmuwan yang bekerja di Organisasi SCP dari ratusan bahkan ribuan ilmuwan lain. Ia ditugaskan untuk memimpin penelitian entitas baru, dan ia menemukan kejanggalan besar dalam makhluk berkode SCP-096 tersebut. Entitas itu akan membunuh siapa saja yang melihat wajahnya, langsung maupun perantara. Ia humanoid jangkung dengan mulut terbuka tiga kali lebar mulut manusia. Putih pucat agak abu-abu, telanjang, dan kerempeng seperti tulang dibalut kulit. Terlihat rapuh namun sangat mematikan dalam satu waktu.

Daniel kembali ke ruangannya. Mendekati meja kerja besar yang hampir tak terlihat karena berbagai benda di atasnya. Dengan geram ia menghempaskan setumpuk kertas tebal yang tertata rapi ke tempat sampah. Duduk di bangku kerja beludrunya dan menghempas tubuhnya pada punggung kursi dengan lelah.

Mengusap wajahnya kasar, dan menatap langit-langit ruangan yang hanya memiliki satu lampu besar penerangan. Semuanya hanya sia-sia. Usahanya untuk mendapat persetujuan demi memusnahkan SCP-096 selalu ditolak. Daniel tahu seberapa berbahayanya entitas itu, sangat mungkin makhluk itu adalah bom waktu. Yang bisa meledak tanpa bisa diprediksi.

Daniel mengerjap pelan. Ia bahkan masih bertanya-tanya, untuk apa ia diutus untuk memimpin penelitian SCP-096 jika setiap tindakannya ditolak dan ditentang? Daniel secara sadar ingin menolong, ingin semua hal berjalan baik-baik saja. Dengan memusnahkan SCP-096. SCP itu terlalu berbahaya.

Dewan O5 bahkan mengklasifikasikan SCP itu di kelas euclid*. Dan menjadi tanggung jawab besar pada Daniel untuk selalu mengamankan bahkan menetralisir SCP-096 dari amukan luar biasanya. Mengingat kembali saat tim Zulu 9-A tidak menyisakan satupun anggota karena serangan SCP tersebut, Daniel berusaha meneliti entitas itu dan menemukan akar masalahnya.

Hingga ia memutuskan untuk memusnahkannya. Semua telah diperhitungkan selama bertahun-tahun. Daniel yakin itu adalah keputusan paling benar.

"Ditolak lagi, Dan?" suara itu membuyarkan ketenangan Daniel. Ia meluruskan pandangan, menata ulang ekspresi dan memutar kursinya 90 derajat dengan sempurna. Menatap langsung pada Oleksei yang menjabat sebagai asistennya.

Pria itu masih berdiri di ambang pintu, sedikit bersandar dan menyilangkan kedua tangan di depan. Sepertinya ia telah memperhatikan kegusaran Daniel sejak tadi. Memaklumi perasaan frustasi yang didapat Daniel karena kegagalan telak atas penolakan para dewan.

"Lanjutkan. Aku mau semua berjalan lancar," balas Daniel tanpa ingin menyinggung ketidaklancaran kerja sesaat lalu. Ia tidak senang atas kegagalannya sendiri. "Dan pastikan tidak ada kejadian aneh, laporkan statistik aktivitas 'Shy Guy' itu secepatnya. Apa ia akan tetap mondar-mandir, atau melakukan hal lain. Aku ingin ada observasi segera untuk lanjutan penelitian kemarin, tidak ada liburan sebelum aku benar-benar mendapat informasi pasti dari entitas itu. Mengerti?"

Dokter Oleksei menegakkan tubuhnya, berbalik dan meninggalkan ruangan. Ia sangat lelah menghadapi sikap arogan Daniel. Pria itu hanya ingin kesempurnaan, tidak boleh ada kecacatan dalam penelitian. Atau Daniel akan mendepak salah satu dari mereka atas atau tanpa dasar kekeliruan.

Ilmuwan lain bahkan sering berbisik dan mengatai Daniel sebagai 'strict scientist' atau 'Mr. Perfect' dan lain sebagainya untuk balas dendam. Daniel tahu itu. Namun bukan sebuah sikap yang baik untuk menegur mereka hanya karena hal tersebut, mereka memiliki hak untuk itu.

Daniel membuka buku cacatan usangnya. Ia ingat, dulu ia pernah mencatat koordinat titik letak SCP-096 ditemukan untuk pertama kali dari wawancara terakhir. Setelah beberapa waktu mencari, Daniel menemukannya. Di sela-sela buku catatan data SCPs dua tahun lalu. Suatu saat, ia akan menyerahkan tugasnya pada Oleksei.

SCP : Protected Asset #1Donde viven las historias. Descúbrelo ahora