BAB 25 : Why, Off?

2.1K 188 48
                                    

▫▫▫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▫▫▫

Gun menikmati pemandangan malam yang begitu indah, sampai ia tak menyadari Off sudah berdiri di belakangnya dan menarik senyuman, Off begitu bahagia setelah lelah bekerja obat dari kelelahan ini sudah tersedia, memeluk dan menaruh dagunya di pundak Gun.

"Sudah malam masuk." Suara Off mengalun begitu lembut seraya mengecup leher Gun. "Katanya lelah, tapi apa ini malah asik sendiri, tidak sakit?"

Gun berbalik, memeluk pinggang Off dengan erat, "Papii." Suara manja Gun juga mengalun lembut. "Jangan mengeluarkan pertanyaan yang membuatku ingin memanggal kepalamu, Off Jumpol!"

"Lah, otakmu saja yang aneh-aneh, kau ini."

"Aku sekedar memastikan kondisimu, Child."

Sapuan tangan Off pada rambutnya menghantarkan rasa kantuk, terus terang jika selalu dimanjakan seperti ini siapa juga yang mau lepas, inginnya hanya menempel pada kekasihnya. Gun tidak egois, Gun pun tidak manja nyatanya perlakuan manis dari Off lah yang membuat Gun begini.

"Off, aku ingin berlibur."

"Di mana?"

"Swiss, kau tidak ingin merencanakan liburan?"

"Untuk tahun ini aku tidak dapat meninggalkan pekerjaanku, maaf." Gun tersenyum maklum sementara Off sangat menikmati pelukan Gun, semilir angin menyapa, merasakan sejuknya angin yang membelai rambut Off sama seperti belaian tangan dari kekasihnya ini, "Mau menunggu?" pertanyaan itu Gun mengangguk cepat.

"Kau ingin makan malam?" tanya Off.

"Aku tidak lapar," jawab Gun

Off mendengus. "Jangan katakan kau diet, benarkan?" Gun menggeleng, "Serius?" tanya Off lagi sambil menghirup aroma tubuh Gun.

Suasana tergambar sunyi dan sepi.

"Iya serius, Off kau mau mandi? Mandilah terlebih dahulu."

Off tersenyum memberikan ciuman pada pipi Gun, "Nanti saja, sekalian pagi." Tangan besar itu menarik Gun untuk duduk pada sofa. Punggungnya ia sandarkan dengan mata terpejam.

"Gun."

"Apa?"

"Aku mencintaimu."

Gun tersenyum, kekasihnya itu terlalu manis. Gun mendekat lalu duduk di samping prianya dengan memerhatikan seksama wajah mulus yang tengah terpejam, tangan Gun membelai halus Off, "Aku juga."

"Berat ya pekerjaanmu?" dengan hati-hati Gun memijit kepala Off ntah merasa pusing atau tidak Gun melakukan itu. Mata Off terbuka, tangannya menjauhkan tangan Gun.

"Gun," Off membawa kepala Gun untuk didekap, "Begini lebih baik." Off memberikan sapuan kecil di wajah halus Gun, "Boleh aku bertanya, Ayahmu tau kau memiliki pacar pria?" Gun sedikit menggerakan kepala menjatuhkan mata ke arah Off.

✔ [1] KOKAIN17+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang