02 🔞

387 49 2
                                    

Happy reading.

Jangan lupa di follow dulu atau simpan di Library.




Win masih kesakitan bahkan memegang perut yang berisi janin tersebut. Win tidak tinggal sendirian tetapi dengan kekasih baru nya keduanya memilih untuk merasahasiakan saja kencan ini. Yang tahu ini hanya Bright saja lantaran tidak ada yang mau mengalah akhirnya sepakat untuk threesome.

Taehyung berterima kasih pada Nani dan menyuruhnya untuk masuk dulu. Nani menolaknya halus karena masih ada urusan yang harus di selesaikan.

Taehyung tersenyum lalu menutup pintu nya dan menggendong Win ke kamar dan menidurkannya di ranjang.

Win sudah merasa sedikit baikan, mungkin tidak mau makan dengan makanan tadi jadi nya perutnya sangat sakit.

"Ini minumlah susunya, ku tahu Win tidak suka setidaknya minum sedikit"

Minum susu kehamilan selalu membuatnya mual mual, tapi tetap meminumnya walau tidak sampai habis. Win merengek terus tidak mau di tinggal Taehyung untuk bekerja kembali ke korea.

Setelah selesai membujuk nya Taehyung pun pamitan pergi, tapi Win masih saja memegang lengannya dan menggeleng tidak mau dia pergi dan tidak kembali seperti suaminya waktu itu.

Taehyung menepuk pahanya, Win pun menurut dan duduk di pangkuannya dengan mencium bibir pria di depannya.

Ciuman nya pun di balas tengkuk nya di tahan juga mengecupnya. Keduanya pun melepas tautan tersebut dan melepas kerinduan walau hanya sebentar.

Beberapa waktu setelah Taehyung berangkat kembali ke negaranya, Win badmood dan tak hentinya melihat ponsel didekatnya menunggu seseorang menelponnya.

Bright menghampirinya dan duduk di samping nya, Win mengira jika dia akan menghibur nya atau membuatnya tersenyum tetapi salah.

"Winnie tidak memberitahu ku jika mengandung bayiku huh! Kenapa? Kan masih ada cara lain untuk memberitahuku dan bukan meng rahasia kannya" ucap Bright kesal dan menahan emosinya.

"Lupakan itu tapi sekarang Winnie harus memuaskan ku sebagai gantinya"

Berbisik di telinga Win dengan sensual, yang membuatnya menelan saliva dan tertegun mendengarnya. Lagipula tidak mungkin untuk menolaknya karena Win harus menuruti apa maunya jika tidak akan di hukum.

Tubuhnya terdorong dan berbaring dan di tindih oleh badan nya. Bright pun melepas busana yang melekat di tubuh mungilnya membuat nya ter ekspos.

Bibir merah muda nya di cium, lumat dan gigit. Win pun meringis lalu membalas ciumannya sekilas. Nipple nya pun di emut oleh bright membuatnya membusungkan dadanya.

Win mengubah posisi nya menjadi ninggung, Bright meng in-out kan jari nya ke h*le nya dengan mengelus pantatnya.

Melepas jarinya sekali kemudian gesekan p*nis ke kiri dan kanan lalu menggempurnya. Merasakan hangat di bawah nya, Win pun meremas sprai hingga tidak berbentuk dengan nafas tidak beraturan.

"Phi ughh ahh"

Bright mendengar desahan tersebut pun tersenyum miring menaiki tubuh mungilnya, terus menggempurnya hingga Win klimaks duluan.

Merasakan perih di bagian bawahnya Win menatap nya dengan mata sayu. Bright pun mengarah cairan nya ke mulut Win memaksanya untuk menelan lalu menangkup wajahnya.

"Sudah lelah huh? Ini baru permulaan Winnie"

Mengambil tissue membersihkan semuanya, menarik tubuh nya dalam pelukannya juga mencium keningnya.

"Chan khor tod" ucap Bright sadar jika melakukan nya dengan kasar.

Setelah badan nya di bersihkan menutupinya dengan selimut Win memaafkan nya tapi tidak suka jika di ajak bermain kasar seperti ini.

Pandangan nya teralihkan saat berbaring di samping Win, Bright melihat gitar yang dulu di series masih saja di simpan olehnya.

Keduanya pun tidur bersama memasuki alam mimpinya, Win seperti nya tidak bisa berjalan besok hingga sembuh.

grateful to have youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang