12

86 18 0
                                    

Happy reading.

Jangan lupa di follow dulu atau simpan di Library.




Hari ini Win senang akan datang bertemu suaminya sambil memberikan hadiah yang di bawanya.

Bright masih sibuk bersama teman teman nya bersenang senang.

Win melihat nya di dalam memegang kantung erat tersenyum.

Menoleh melihat nya keluar sejenak dan mengajak nya masuk kedalam juga lantaran di luar dingin.

Win menurut saja, menaruh nya di samping nya. Semua teman nya baik baik tak semua yang di kenal oleh Win.

Setelah semua selesai berpamitan pulang dengan pasangan nya.

"Apa yang membuatmu kemari?"

"Aku hanya ingin memberikan ini pada Phi."

"Oleh oleh? Wah terima kasih Winnie, namun jangan seperti itu lagi tak baik buatmu apalagi dingin di luar ku tak mau kesayangan ku sakit."

"Uhm iya aku tidak akan gitu lagi."

Bright mengusap pipi gembul nya. Lalu mencium bibir pink istrinya terus tanpa melepasnya.

Win yang di cium pun hanya menikmatinya juga sesekali membalas ciuman tersebut.

Di mobil bukan nya turun sesampai nya di rumah malah melanjutkan ciuman tadi.

Bright memukul dan meremas pantat istrinya hingga mendesah pelan.

Win merasa perih di bagian bawahnya yakin jika bawahnya akan memerah karena tamparan ini.

Setelah melakukan itu keduanya masuk ke rumah.

Levin senang mendekat ke dua nya dan memeluknya erat.

Semua makan malam di meja. Levin di suapi Win dengan telaten dan si kecil mengoceh.

Sementara kedua pasangan ini masih lanjut berbincang juga menghabiskan makan.

"Phi aku lelah, ingin mengambil kerja lagi."

"Jangan keseringan bekerja sebentar lagi kan libur panjang. Winnie tak perlu merasa capek lagi."

"Emang Phi pikir gampang ya? Ku lebih capek dari mu. Mengurus kecebong mu, mengajak kecebong mu bermain dan jalan santai di luar. Ku juga mau bekerja lagi bukan di rumah terus capek."

"Nong, itu anak mu juga. Aku capek juga bekerja terus terus an."

"Tapi beda dengan ku, aku yang lebih capek darimu."

Bright terdiam berpikir sejenak. Win membawa peralatan ke wastafel dan mencucinya.

Levin asyik memainkan mangkuk dan sendok nya. Bright mendekat di samping nya mencium pipinya.

"Maaf aku terlalu fokus bekerja. Tapi tenang saja aku akan membantu mu mengurus anak kita."

"Beneran? Phi ndda bohong kan. Awas saja jika bohong dan lupa aku kan menghukum mu P'Dika."

"Iya ku mau setelah bekerja akan membantu mu suapaya bisa beristirahat okay."

"Uhm baiklah, kalau gitu Phi urus kecobong na malam naa."

"Itu anakmu juga Winnie."

"Hihi iya phi."

Bright dan Win mendekati Levin mengajak nya bermain di ruang tengah dengan senang dan penuh suara tawa bahagia.

grateful to have youOnde histórias criam vida. Descubra agora