"Sekretaris Kang, bagaimana persiapan gedung pernikahanku? Apa perwakilan calon istriku menghubungimu belakangan ini?"
Sambil berjalan menuju ruangannya, Seokjin bertanya pada Sekretaris Kang di belakangnya. Kang Hansoo, laki-laki yang usianya dua tahun di bawah Seokjin, menggulir tablet yang dipegangnya, memeriksa kotak masuk surel hari ini dan beberapa hari ke belakang.
"Persiapannya hampir lima puluh persen ...," jawab Hansoo setelah melihat surel yang dilaporkan oleh pegawai yang turun langsung ke lapangan. "... dan pihak calon istri anda tidak menghubungi bahkan mengirim pesan apapun pada saya hari ini atau beberapa hari ke belakang."
Seokjin hanya mengangguk-anggukkan kepala mendengar laporan sekretarisnya. Sejak tiga bulan lalu, setelah pertemuan antara dua keluarga―juga Presiden Korea: Im Saegyeong, Seokjin dan Sojung hanya saling mengabari lewat dua sekretarisnya. Mereka tak bertukar kontak, juga tak pernah bertemu sejak hari itu. Masing-masing sekretaris mereka pun tidak ada yang tahu calon pasangan masing-masing. Karena mereka hanya menggunakan nama marga saat bertukar kabar dengan sekretarisnya.
Sekarang Kim Seokjin duduk di kursinya, bersandar pada kepala kursi, lalu menerima tablet pemberian Sekretaris Kang untuk melihat beberapa potret venue yang sudah dilakukan proses persiapan dan pemasangan dekorasi. Saat pertemuan keluarga tiga bulan lalu, Sojung memberitahu bahwa dia ingin menikah di dalam ruangan. Seokjin menyetujuinya, selama itu memang keinginannya. Gadis itu juga mengirimi beberapa konsep pernikahan di dalam ruangan, kepada Seokjin lewat sekretarisnya dan membiarkan laki-laki itu yang memilih salah satu dari konsep pernikahan yang dia sajikan sebagai opsi.
Melihat konsep yang dia pilih hampir ter-realisasikan, Seokjin mengulas senyumannya. Dia menjadi sedikit tidak sabar untuk segera berdiri di sana sebagai pengantin pria.
"Omong-omong, Ketua Kim. Apa anda sengaja tidak mau memberitahu gadis yang akan menjadi calon istri anda pada saya atau publik? Apa dia begitu tertutup?"
Seokjin menutup kesenangannya melihat foto-foto proses persiapan venue pernikahannya. Dia mengembalikan tabletnya pada Sekretaris Kang, lalu menjawab pertanyaan Sekretaris Kang dengan pertanyaan lain. "Wae? Apa kau begitu penasaran dengan calon istriku?"
Sekretaris Kang tertawa kikuk. Namun, dia menepis pertanyaan dan perkiraan Seokjin tentang dia yang penasaran dengan calon istri atasannya. "Bukan begitu. Saya hanya ingin tahu sedikit. Selama saya bersama anda, saya tak pernah tahu bahwa anda ternyata memiliki hubungan dengan gadis di luar. Saat anda memberitahu bahwa anda akan menikah pun saya cukup terkejut. Belum lagi, saya selalu menerima surel dari pihak calon istri anda. Apa kalian berdua tidak ingin mendiskusikannya secara pribadi?"
Seokjin tertawa mendengar kalimat beruntun Sekretaris Kang. "Kau bilang sedikit, tapi ternyata banyak juga yang kau ingin tahu, Sekretaris Kang." Seokjin menatap Sekretaris Kang seiring dengan memudarnya tawa. "Aku dan dia hanya memanfaatkan sekretaris kami masing-masing. Pihak calon istriku yang sering menghubungimu adalah sekretarisnya dan kau―sekretarisku, adalah pihak calon pengantin pria yang menghubungi pihak calon pengantin wanitanya."
Sekretaris Kang sempat membuka mata lebih lebar karena terkejut, tapi walau begitu dia tetap mengangguk-anggukkan kepalanya, berusaha menyampaikan maksudnya bahwa dia mengerti. Namun ternyata tidak sampai di situ saja. Kang Hansoo masih dibuat terkejut dengan tawaran atasannya.
"Kalau kau memang penasaran dan ingin tahu siapa dia, besok antarkan aku pergi menemuinya," kata Seokjin. "Tapi, kalau kau tidak bisa, aku akan pergi sendiri. Ini tawaran, Sekretaris Kang. Aku memberimu kesempatan untuk bertemu dan melihat calon istriku yang sangat-sangat tertutup itu."
Sekretaris Kang tak mungkin menolak, jadi dengan siap dia menjawab, "Saya mengerti. Biarkan saya yang mengantar anda besok, Ketua Kim."
Seokjin mendengus lalu tertawa kecil untuk kalimat Sekretaris Kang barusan. Benar dugaannya, Sekretaris Kang memang penasaran tentang sosok calon istrinya. Dia jadi tidak sabar melihat reaksi Sekretaris Kang melihat sosok yang begitu dikenalnya―dan juga publik―berdiri sebagai calon pengantin wanita Kim Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken
Fanfiction#1 ― bangchin #1 ― politik Im Sojung, adalah putri tunggal dari pasangan Im Sohyeong dan Jeong Namra. Im Sohyeong sendiri adalah pimpinan perusahaan penyiaran nomor satu di Korea Selatan. Im Sohyeong juga merupakan putra pertama orang nomor satu di...