sebut ini delapan belas

2.5K 339 14
                                    

MALAM yang ditunggu-tunggu oleh Baskara tiba, jujur saja jantungnya terasa ingin meledak. Kini ia tengah menyemprotkan parfumnya, menghidu aroma menyegarkan itu agar menenangkan pikirannya.

Baskara memutuskan untuk keluar kamar, ia yakin suaminya telah menunggu di ruang tamu.

Baru saja Baskara membuka pintu kamarnya, sang suami berdiri di hadapannya dengan membawa sebuah buket bunga yang cukup besar. Senyuman hangat milik Dikara yang sangat khas itu terpatri pada wajah tirusnya.

 Senyuman hangat milik Dikara yang sangat khas itu terpatri pada wajah tirusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Happy anniversary, Babas!" ujarnya seraya menyodorkan buket bunga tersebut. "Oh my..." Baskara menatap Dikara tak percaya.

"Makasih, ya." Baskara mengambil buket tersebut dan membawa Dikara ke dalam dekapannya. Ia mengecup dahi Dikara cukup lama. "Aku juga punya sesuatu buat kamu. Sini," Baskara menarik lengan sang suami untuk menuruni anak tangga.

Langkahnya mengarah menuju lemari pendingan, membuat dahi Dikara berkerut. "Kenapa? Kata kamu kulkasnya rusak?" tanya Dikara yang membuat Baskara memamerkan cengirannya.

Pria itu membuka kulkas tersebut, membuat Dikara sedikit terkejut melihat isi lemari pendingin mereka. Sebuah vas dengan rangkaian bunga segar di atasnya.

Senyum lebar Dikara tercetak, menampilkan deretan giginya yang rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum lebar Dikara tercetak, menampilkan deretan giginya yang rapi.

"Happy anniversary..." Baskara berujar."Do you like it?" lanjutnya.

"Of course! Aku suka banget bunga-bunga ini. Makasih, ya." ujar Dikara seraya mengambil bunga tersebut dari lemari pendingin. Netranya tak henti-hentinya menatap bunga-bunga tersebut.

"Tadi pulang kerja aku mampir dulu ngambil ini di florist deket sini, terus aku langsung masukin kulkas biar gak ketahuan." tutur Baskara diselingi tawa.

Dikara terkekeh pelan. "Itu bunga kamu malah baru banget sampe. Untung aja timingnya pas."

"Oke mending kita taro bunga-bunga ini terus kita berangkat." ujar Baskara seraya memasukkan bunga-bunga tersebut ke dalam lemari pendingin.

KARAKARA [NOMIN] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang