[6] pie stroberi

438 88 3
                                    

"Kalau kamu dengar semua perkataan buruk mereka ke kamu, kenapa kamu tidak meluruskannya? Padahal kan yang mereka bicarakan itu salah" tanya Psyche, padahal tadi Rezef menyuruhnya pergi, tapi Psyche tetap kokoh pada pendiriannya sendiri, tidak mau diatur atur

"Memangnya itu semua salah?" Ucap Rezef sambil menatap sinis Psyche

"Iya, salah. Jangan mau dimaki terhadap apa yang tidak kau lakukan. Kalau kau selalu membiarkannya  maka rumor itu akan selalu menyebar dan tidak berhenti" tegas Psyche

"Rumor tentang dirimu sendiri saja tidak kau urus" batin Rezef

"Sekali lagi aku tanya, bagaimana kau memastikan kalau aku tidak jahat seperti yang mereka katakan?"
"Feelingku saja" ucap Psyche sambil mengernyitkan dahinya

Hening, sejak Psyche mengatakan bahwa ia melihat Rezef sebagai orang baik membuat Rezef tidak bisa berkata apa apa. Suasana diantara mereka menjadi canggung bagi Psyche

"Tipe wanita favoritmu seperti apa?" tanya Psyche, memecah kecanggungan diantara mereka

"Tiba tiba... kau ini benar benar aneh"
"Kalau ada yang bertanya, harus dijawab"

"Yang tidak sepertimu" ucap Rezef singkat, padat, dan tidak jelas. Psyche yang mendengarnya memasang raut kesal. Rezef yang melihat Psyche kesal merasa senang, kali ini ia bisa melihat ekspersi wajah wanita itu selain senyumnya yg terasa hampa itu saja.

"Hah, baiklah kalau kau tidak mau memberi tahuku sekarang. Aku tau bahwa kau masih tidak nyaman denganku, kedepannya aku akan terus mendekatkan diri denganmu, jadi maafkan aku. Tegur saja kalau aku kelewatan atau terlalu menggangu, dan aku tidak akan menggangumu lagi jika kau terganggu" ujar Psyche sambil menghela nafas, lalu pergi dari tempat mereka berdua berbicara, dan langsung menuju ke kediaman untuk mengerjakan beberapa tugasnya



***


Setelah tugas tugasnya selesai dilakukan, biasanya Psyche mengajak Vera bermain. Vera kadang bahkan masih agak tidak enak saat Psyche mengajaknya bermain. Karena jarang ada bangsawan yang sangat terbuka pada pelayannya seperti Psyche. Kadang Vera menolak untuk bermain karena tidak enak dilihat orang lain, namun Psyche terus terusan meminta pada Vera dengan memanyunkan bibirnya untuk membujuk Vera. Vera yang tak sanggup dengan keimutan atasannya itupun akhirnya menyerah dan bermain bersama Psyche. Bermain dalam ajakan Psyche adalah bermain sungguhan, kadang Psyche sering meminta tolong Vera untuk mengajarkannya cara bermain permainan anak kecil. Itu karena selama masa kecilnya, tidak ada satupun orang yang bisa Psyche jadikan teman bermain, saat kecil keuangan keluarga poli tidak terlalu bagus, itulah mengapa banyak anak bangsawan yang tidak ingin bermain dengan Psyche. Psyche yang saat kecil sudah mengetahui alasan orang orang menjauhinya akhirnya bertekad untuk menaikkan derajat keluarganya. Setiap hari ia belajar tata cara hidup sebagai bangsawan, cara mengatur keungan, dan hal hal lain yang bahkan sangat berat untuk dipelajari oleh anak kecil. 

Psyche dan Vera seringkali bermain di taman belakang, taman yang jarang dikunjungi orang dikediaman Hill. Psyche memilih tempat itu agar tidak banyak orang yang menggangu waktunya bersama teman sekaligus pelayan favoritnya itu, Vera. Namun tanpa disadari, tempat itu bukanlah tempat yang tidak ada sama sekali pengunjungnya. Tempat itu malah mejadi tempat favorit Rezef untuk menyegarkan pikiran. Sedari tadi saat Psyche sedang bermain, Rezef yang sedang menggulingkan tubuh di kursi panjang dibalik semak semak mendengar semua pembicaraan mereka. 

"nona, bagaimana tanggapan nona terhadap suami nona sekarang"

"dia sangat tegas dengan pendiriannya, namun terlihat kesepian. Kadang aku ingin kehadiranku memberi kehangatan pada kesepiannya" 

marriage contract ; rezef x psycheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang