12| Cemburu?

466 64 0
                                    

Sudah sekitar dua minggu Kana tak bertemu dengan Janghyun, pria itu juga tidak ada kabar. Dia sudah mendatangi rumah lama pria tersebut, tetapi mereka telah pindah.

Kana tak tahu lagi harus ke mana, dia memilih untuk duduk di taman menikmati waktu senja.

   "Janghyun, kau ke mana?"

Kana menatap langit sore dengan perasaan campur aduk. Dia tidak pernah begini sebelumnya, Kana dulu adalah gadis yang tak peduli pada siapapun. Mereka yang datang dan pergi begitu saja dia tak menghiraukannya.

Langit semakin orange, banyak anak-anak yang berlari kembali pulang ke rumah. Kana masih setia duduk sembari bergulat dengan perasaanya sendiri.

   "Tidak mungkin aku jatuh cinta pada Janghyun!" bantahnya.

Ketika matahari hampir tenggelam, Kana pun memilih pergi dari sana. Berjalan dengan santai hingga malam tiba. Tempat yang dia datangi adalah sebuah restoran, perut Kana sudah menangis minta diisi.

Kana masuk dengan perlahan, bel di pintu berbunyi sehingga perhatian beberapa pelanggan teralihkan. Kana memilih duduk di pojokan hingga dia bisa dekat dengan jendela yang mengarah langsung ke jalanan.

Begitu pesanannya tiba, Kana mulai menyantapnya tanpa peduli pada sekitar. Saat mengalihkan pandangannya pada arah luar, Kana seperti melihat siluet orang yang dia kenal. Begitu diperhatikan, Kana pun sadar.

   "Janghyun? Hm, tetapi siapa perempuan yang ada di sampingnya?"

Dia melihat Janghyun yang berjalan dengan seorang gadis dengan posisi Yena digendong oleh gadis tersebut. Mereka memasuki restoran dan tidak sadar adanya Kana di sana. Janghyun terlihat lebih bahagia saat sedang bersama gadis itu.

Kana lantas menundukan pandangannya, menatap kedua sepatunya dengan mata memanas. Tidak mungkin dia cemburu. Kana meraba atas meja, mencoba mencari tisu dan berakhir gelas jatuh hingga membuatnya menjadi pusat perhatian.

Gadis itu terkejut dan mengangkat kepalanya, kini matanya bertemu dengan dua manik yang selama ini dia rindukan. Air mata Kana mengalir begitu saja, seorang pelayan mendekat dan bertanya apa dia baik-baik saja. Saat akan menjawab, Janghyun berdiri mencoba untuk mendekat, tetapi Kana dengan cepat merogoh saku celana dan mengeluarkan sekitar tiga lembar uang. Kana berlari keluar dari restoran, berharap Janghyun tak mengejarnya.

   "Eh mbak, uangnya kebanyakan!" teriak pelayan itu dengan melihat uang tersebut.

   "Ya sudahlah, anggap ini sebagai uang ganti gelasnya."

Di jalan, Kana terlihat lunglai. Matanya mengabur, karena air mata yang tertumpuk di pelupuk mata. Tiba-tiba Kana duduk sembari memeluk lututnya, dia mencoba untuk menangis dalam diam.

Mungkinkah gadis itu adalah ibunya Yena? Yah, mereka juga cocok pikir Kana. Dia masih setia menangis, tak peduli dengan tanggapan orang lain tentangnya.

   "Ya, aku merasakannya sekarang mama. Kana sekarang merasakan sakitnya jatuh cinta. Mama benar, Kana tidak bisa selamanya kabur dari hal yang namanya cinta."

   "Mama, Kana mau pulang!"

Kana pun berdiri dan melanjutkan berjalannya, di sisi lain Janghyun masih berlari mencari keberadaan Kana. Entahlah, Janghyun merasa dia harus menjelaskan semuanya apalagi setelah melihat gadis itu menatapnya dengan air mata mengalir.

Hujan tiba-tiba turun, tetapi Kana tak peduli. Dia masih berjalan dan entah ke mana. Di rumah, Koji sudah khawatir karena gadis itu tak pulang-pulang.

   "Duh, memangnya dia sering keluar malam, bi?" tanya Koji dengan terus melihat ke arah pintu.

Kana (Lookism)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang