02. Baru or New

4.1K 506 9
                                    

"Actually, there's one thing I'm really lazy to do, which is adaptation again"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Actually, there's one thing I'm really lazy to do, which is adaptation again"

•••

Apa yang kamu harapkan dari hari Senin, jamkos, kelas olahraga, rapat dadakan, atau pelajaran seperti biasa?
Bagi sebagian siswa normal mungkin hari Senin adalah hari yang mengaharuskan mereka untuk kembali bersemangat demi menguntai masa depan yang menjanjikan. Berbeda lagi dengan siswa siswa nakal yang kebanyakan justru lebih memilih bermalas malasan terlebih dahulu sebelum ke sekolah hingga akhirnya mereka terlambat dan mendapat hukuman.

Tidak berbeda jauh dengan seorang anak muda kelahiran tahun 2000an tersebut. Saat ini ia justru sedang asik menikmati secangkir kopi hangat dan beberapa gorengan bakwan di meja sampingnya. Ia tidak sendiri ternyata, ada sang ayah yang duduk disampingnya melakukan hal yang tidak jauh berbeda dengan sang anak. Yaa actually pepatah yang mengatakan like father like son itu ternyata benar. Namun ada perbedaan besar diantara mereka berdua, yaitu sang anak yang hobi minum kopi pahit manual di temanin gorengan bakwan berbeda dengan sang ayah yang justru lebih menyukai kopi manis yang instan dengan camilan satu piring strawberry. Waw sungguh seharusnya terbalik bukan.
Namun menurut sang kepala keluarga, hal itulah yang menjadi nilai kualitas keluarganya. Tanpa adanya perbedaan yang signifikan maka sebuah keluarga hanya akan hambar tanpa rasa.

Narez Alvino Dirgantara, kini menatap malas orang disampingnya yang baru saja mengambil satu bakwannya.

"Ih Papi udah punya itu masih aja ngambil punya Nana" Narez atau yang biasa di panggil Nana itu merasa sebal. Sebab tadi papi nya sudah di tawari dan dia nolak. Nahh sekarang saat Mami nya hanya membuat sedikit, dengan seenaknya mencomot jatah Nana.


"Minta dikit lahh, mau nyicipin doang"

"Dimana mana kalo nyicipin tuh dikit Pi, lah Papi nyipin kok nyomot satu. Mana nambah lagi" Protesnya.

"Ya kan Pa-"

"Ya Allah..... bukannya berangkat malah masih santai santai disini!!!" Teriak Arin menyela proses pembelaannya. Arin mulai menuruni tangga setelah selesai membangunkan putra keduanya yang kini tengah berada di gendongannya sambil mengucek matanya perlahan

"Hehe sekalian nungguin abang nih Mi katanya mau bareng" balas sang ayah.

"Enak aja Papi kalo ngomong. Enggak Mi orang dari tadi Papi masih santai nyesep kopi sambil nyomot strawberry nya tuh. Katanya tadi mubadzir Bang kalo gak dimakan. Gitu Miii" Sahut Nana.

"Mana tadi nyomot bakwannya Nana lagi. Tadi aja di tawarin sok sok nolak" Sambungnya.

"Ya kan Papi cuman nyicipin masak gak boleh....."

"Kalo nyicipin tuh di-"

"Stop! Ini sebenernya mau berangkat apa mau berantem si" Sela Arin.

"I-Iya Mi. Ini berangkat ayo bang" Ajak sang ayah dan langsung mengambil jasnya yang tergeletak di sofa.

Terimakasih, Rendy ✔Where stories live. Discover now