38. Our Hug's

2.7K 362 70
                                    

Dipertemukan lagi setelah waktu yang lama itu adalah impian semua orang, tapi jika pertemuan itu justru sebagai tanda perpisahan maka beda lagi ceritanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dipertemukan lagi setelah waktu yang lama itu adalah impian semua orang, tapi jika pertemuan itu justru sebagai tanda perpisahan maka beda lagi ceritanya.

_AhmadZakiBagaskara

_AhmadZakiBagaskara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Pa... Papa bangun Pa..."

Zaki mengerjapkan mata nya beberapa kali, saat mentari pagi menyeruak memasuki indra penglihatannya. Mata nya masih buram hingga harus memincing sedikit lama untuk bisa melihat jelas siapa yang ada di hadapannya saat ini.

"Ma...."

Wanita itu mengangguk sambil tersenyum hangat. Detik berikutnya, Zaki langsung bangun dan merengkuh tubuh sang istri, menyalurkan rindu yang mendalam dan terpendam jauh di dalam sana.

Air matanya menetes seiring berjalannya waktu, ia bahagia. Bahagia sekali meskipun mungkin saat ini ia sedang di mimpi.
Sungguh demi apapun Zaki tidak mau bangun.

"Pa...." panggil Riska.

Zaki semakin mengeratkan pelukannya tanpa menghiraukan panggilan sang istri.

Riska tersenyum di sela pelukan mereka, suara isakan pria setengah abad itu jelas terdengar olehnya.

"Ma... hiks... Rendy.... hiks..."

Riska mengangguk. "Rendy nggak papa.... dia anak baik, sampek kapan pun..."

"Tapi aku... hiks... aku salah.... hiks.."

"Gak ada yang salah Papa... semuanya udah di atur, Rendy juga nggak nyalahin Papa"

Zaki melepas pelukannya, lalu menatap wanita cantik di depannya.

"Aku dimana Ma...."

Wanita itu tersenyum, lalu mengalihkan perhatiannya ke arah depan mereka. Zaki ikut menoleh ke depannya mengikuti pandangan sang istri.

Di depan sana, ada seorang anak laki laki berusia 17 tahun berpakaian serba putih sedang jongkok di depan bunga bunga daffodil kuning di hadapannya.

Lengkungan tipis di bibir sang Mama semakin mengembang.

Terimakasih, Rendy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang