III

64.3K 6.4K 156
                                    

Happy reading all!!

🦖

Usai mendapat peringatan tajam dari Gara, mereka kembali hening dan Gara kembali berkutat pada laptopnya.

"Kopi," pinta Gara tanpa mengalihkan perhatiannya dari laptop di hadapannya.

Syila yang sedang duduk canggung di salah satu kursi yang tersedia segera mengambilkan kopi milik Gara sekaligus makanannya. Syila terlebih dahulu meletakkan nasi goreng Gara tak jauh di samping laptop cowok itu.

Dengan pengertian, Syila memegang cup tersebut dan mengarahkan pipet pada bibir Gara. Cowok itu tetap mengetik sambil menyedot kopi susunya.

Menjauhkan kepalanya dari sedotan, Gara mengernyit tak suka. "Kok manis banget?"

"Ya mana gue tau, kan Ibu kantin yang buat, bukan gue." Sahut Syila yang memang benar adanya.

"Ck, punya Lo itu apa?" Gara menunjuk jus alpukat milik Syila dengan ekor matanya.

"Jus alpukat."

"Siniin," pinta Gara, Syila mengernyit bingung tapi tetap bergerak mengambil jus alpukatnya.

"Buat apa?" Tanya Syila sambil menyerahkan jus alpukat miliknya.

Gara menerimanya, ia langsung memasukkan sedotan tersebut kedalam mulutnya dan meminumnya hingga hampir habis.

"Eh! Itu udah gue minum ..." Syila melotot horor, bisa-bisanya Gara main minum begitu saja.

Meletakkan cup tersebut, Gara menaikkan sebelah alisnya menatap Syila. "Terus?" Tanyanya tak minat, acuh tak acuh berbeda sekali dengan Syila.

"Terus?? Ya itu udah gue minum, Kak." Tekan Syila agar Gara paham.

"Oh."

Syila menganga, bisa-bisanya cowok itu sesantai itu. Gara ini memang tak paham atau memang secuek itu? Bisa-bisanya ia tidak jijik dengan bekas mulutnya.

"Nggak usah mangap-mangap," tegur Gara yang membuat Syila segera mengatupkan bibirnya.

"Suapin." Perintah Gara yang mulai kembali berkutat pada laptopnya.

Syila menghela nafas, mulai menormalkan mimik wajahnya. Ia kemudian mengambil nasi goreng yang sedari tadi di anggurkan. Mengambil kursi terdekat, Syila menggesernya hingga ia bisa leluasa menyuapi Gara.

Gara ini memang seperti ini, jika sedang sibuk-sibuknya, maka cowok itu akan memerintahnya melakukan apapun. Bahkan untuk minum saja cowok itu akan minta di minumkan. Menyebalkan memang, pintar sekali memanfaatkan dirinya.

"Aaa'," titah Syila sudah seperti ibu-ibu ingin menyuapkan makan anaknya yang masih kecil.

Gara membuka mulutnya, namun pandangannya masih fokus pada laptop dan jemarinya dengan lincah terus bergerak di atas keyboard.

"Bikin apa sih, Kak?" Tanya Syila sambil mengintip apa yang Gara lakukan.

"Bisa baca?" Tanya Gara, Syila langsung badmood mendengarnya. Gara ini memang menyebalkan, ia kan hanya ingin berbasa-basi agar tidak sepi.

Lanjut menyuapi Gara, Syila tak lagi bersuara, ia sudah malas sekali jika harus mendapati tanggapan Gara yang cuek-cuek saja.

Kriet

Mendengar bunyi pintu yang di buka, Syila dan Gara kompak menengok kearah tersebut. Tangan Syila bahkan masih menggantung siap menyuapi Gara.

"Duh, masuk di saat yang kurang tepat kayaknya gue, ya?" Cowok yang masih berada di ambang pintu meringis begitu melihat dua orang di hadapannya yang di rumorkan sebagai sepasang kekasih.

Gara My BoyfieWhere stories live. Discover now