3. Penolakan

108 88 54
                                    

"Pas lagi sayang-sayangnya, terus di tinggalin itu rasanya gak enak! "

~Sagara Trisakti Adirama~

🕊🕊🕊

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu. Kini Shella sedang berjalan di koridor, meninggalkan kedua sahabatnya yang sedang berada di kelas.

Shella tidak sabar untuk segera pulang. Saat mau menuju ke parkiran Shella melihat Gara yang sedang mau menaiki motornya. Cowok itu bersama Sadam dan Sadewa yang bersiap ingin pergi dari sekolah.

"GARA! " teriak Shella yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan Gara dkk.

Bukan hanya Gara saja yang menengok ke Shella, tapi Sadam dan Sadewa pun ikut menengok saat Shella memanggil sahabatnya.

Gara mendengus menatap Shella dan ingin segera menyalakan motornya. Shella yang melihat Gara seperti mau pergi, buru-buru melangkahkan kakinya mendekati Gara.

"Gara tunggu, " kata Shella, sambil memegang lengan Gara. Ketika Shella, sudah di samping Gara.

Gara segera menghempaskan tangan Shella dari lengan nya dengan kasar.

"Apa sih lo?! " geram Gara menatap Shella tajam.

"Gara anterin Shella pulang yuk. Shella pulangnya nebeng ya? " kata Shella dengan tersenyum lebar menatap Gara.

"Lo bawa mobil sendiri bego! " ngegas Gara.

"Nanti mobil nya biar di ambil sopirnya mama Shella kok. Mau ya, Gar? " mohon Shella.

Sadam dan Sadewa saling pandang satu sama lain. Mereka menebak dalam isyarat mata, tidak ada satu menit pasti sahabatnya itu akan marah.

"BISA GAK SIH LO? SEHARI AJA JANGAN GANGGU GUE! GUE RISIH. DAN GUE CAPEK, DI MANA-MANA SELALU ADA LO?!! "

"SEHARI AJA. GUE MAU LO JANGAN GANGGU GUE DULU. BISA GAK?!!" bentak Gara menatap Shella nyalang.

Sadam dan Sadewa menghela nafasnya kasar karena tebakannya benar. Mereka berdua menatap Shella yang memundur satu langkah dan menatap Gara takut.

Gara segera menyalakan motornya dan melajukan motornya meninggalkan mereka bertiga di parkiran.

Shella menatap Gara nanar, kapan cowok itu bisa bersikap baik dengannya.

"Ucapan Gara, gak usah lo masukin ke hati. Lo udah biasa dengar ucapan dia kan? " ujar Sadam dan cowok itu segera meninggalkan Shella dan Sadewa yang masih di parkiran.

"Lo pulang naik mobil sendiri aja Shel. Apa perlu gue aja yang nganter lo pulang? " tanya Sadewa.

Shella menengok ke Sadewa dan menggeleng dengan ucapan cowok itu.

"Gak Wa. Shella naik mobil sendiri aja kok. Yaudah Shella pulang duluan. " pamit Shella dan pergi menuju mobilnya.

Sadewa menatap Shella yang sudah memasuki mobilnya. Cowok itu menghela nafasnya dan segera menyalakan motornya untuk pulang.

🕊🕊🕊

"Assalamuallaikum dulu bang! " tegur Diana, Mama Gara.

Cowok itu langsung nyelonong masuk rumah tanpa mengucapkan salam dulu.

"Assalamuallaikum, " salam Gara akhirnya dan bergabung duduk di samping Diana dan Viona adik Gara.

"Terlat bang. "

"Perasaan abang salah mulu, Mah. " dengus Gara.

Diana tersenyum geli, saat menatap anak sulungnya yang terlihat kesal.

SHELLA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang