Dalam Sebuah Rindu

14 0 0
                                    

Masih tertancap dalam relungku,aroma tubuhmu yang menyatu dengan asinnya angin laut.

Angin yang membawa demburan ombak membelai jari-jemari kakimu, menimbulkan gelak tawa antara kau dan aku.

Masih terputar seperti kaset rusak dalam kepalaku, kali pertama kita berkelana di salah satu mall di Bali.

"Temani aku membeli parfum." ucapmu.

Hari itu aku tau, aroma kesukaanmu yang 'tak ku mengerti berubah menjadi candu bagiku.

Masih ingatkah kamu? Di hari ulangtahunmu tatkala air mata bahagia terbingkai dalam wajahmu.

Lalu, tanpa aba-aba kau menghamburkan diri kedalam rengkuhanku, membawa aroma candu yang sekali lagi mengisi penuh relungku.

Masih nampak jelas dalam netraku, ketika dokter dengan lantang menyebutkan hari dimana kau pergi.

Hari dimana canduku berubah menjadi pilu, jatuh terduduk 'tak percaya kau meninggalkan aku sendiri.

Meski hanya sebentar, tak pernah ada sesal atas pertemuan aku dan kamu walau saat ini aku hanya bisa... merindukanmu.

ANTOLOGI PUISIDonde viven las historias. Descúbrelo ahora