🦋Ceritakan

751 75 14
                                    

"Apa?! Junkyu masuk rumah sakit? Iya, om segera kesana"

"Pa, ini ada apa? Kenapa sama Junkyu?" Jisoo yang mendengar suara sang suami yang tengah menelphone segera menghampirinya ke ruang tengah

"Junkyu masuk rumah sakit ma"

"Apa?! Pa, ayo cepet kita kesana"
Jisoo berseru panik

"Ayo" Suho lantas mengambil kunci mobilnya di nakas dan bersamaan dengan sang istri segera bergegas menuju pintu utama

"Lho kamu siapa?" Suho terkejut ketika baru saja membuka pintu keduanya dikejutkan dengan sosok wanita yang berdiri tepat di depan pintu dengan deraian air mata

"Om, tolong jelaskan! Junkyu sebenarnya siapa?"

Suho dan Jisoo saling tatap, merasa heran dengan pertanyaan dan kehadiran sosok tak dikenalnya itu

"Maksud kamu apa ya?"

"Jelasin! Junkyu.. dia bukan anak kalian kan, iya kan om?" Yera meninggikan suaranya. Ia tak perduli jika dirinya nampak tak sopan karena membentak orang yang lebih tua darinya

"Tunggu, kamu ini sebenarnya siapa?" Suho menatap si wanita yang nampak mengenaskan itu dengan kebingungan

"Jung Yera, anak dari Jung Jaehyun"

Dan seketika Suho membelalakan matanya terkejut, begitu pula dengan Jisoo yang tak menyangka akan peristiwa di hari ini

....

Kaki panjang itu melangkah lebar, memangkas jarak untuk segera tiba di tempat tujuannya

Hatinya bergemuruh khawatir dan di pikirannya terus memikirkan hal-hal buruk yang mungkin saja terjadi

"Haruto..." sapa seorang pria yang nampak berdiri cemas di depan sebuah ruang UGD

"Woo, gimana keadaan Junkyu?" Tanya Haruto ketika mereka berdiri berhadapan

"Dia masih di tanganin dokter"

"Gimana ini bisa terjadi? Kenapa Junkyu bisa gini hah?" Haruto menatap sosok Junkyu yang kini terbaring lemah di dalam ruang ugd. Para dokter masih berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa si wanita malang itu

"Junkyu udah menderita penyakit ini selama bertahun-tahun Haruto"

Haruto mengalihkan pandangannya pada Jeongwoo "Maksud lo?" Tanyanya bingung

"Selama ini, virus itu sudah menyebar dan merusak selaput otaknya secara perlahan, itulah kenapa Junkyu sering mengalami sakit kepala. Akhir-akhir ini, kondisinya semakin memburuk. Akibat menolak kemoterapi dan tak ingin membuat orang khawatir akan dirinya, Junkyu memilih menahan semua rasa sakitnya sendirian" jelas Jeongwoo pada sang sahabat, yang menurutnya berhak tau akan kisah ini

"Woo, jangan bercanda deh. Lo bohong kan? Ga mungkin selama ini Junkyu sakit, gue.. gimana gue bisa ngga tau? Bahkan dari SMA sampai kita nikah Junkyu baik-baik aja Woo.. please bilang kalau ini ga benar kan? Iya kan!"

"Sorry To, dokter Yedam sendiri yang bilang ke gue. Dia adalah dokter pribadi Junkyu yang menangani Junkyu selama ini"

Haruto kembali menatap Junkyu di dalam sana. Matanya terasa memanas dan air matanya siap tumpah kapan saja.

Di dekatinya dinding kaca itu dan dirabanya perlahan, seolah ia telah menggapai tubuh Junkyu.

"Kyu.. kamu hebat banget bisa nyembunyiin ini dari kita semua. Kamu selalu terlihat baik dan begitu ceria, sampai aku tak menyadari jika semua hanyalah topeng untuk menutupi sakit yang kamu rasa. Kenapa Kyu? Kenapa kamu ngga jujur aja. Kenapa kamu milih nyiksa diri kamu sendiri kayak gini?" Dan tangis Haruto lantas pecah, bersamaan dengan isakan dan erangan yang terdengar memilukan.

Treat Me Better, Please (GS)✅Where stories live. Discover now