Bagian 9

4.8K 398 6
                                    

Keheningan terus berlanjut
Tak ada yang sanggup bersuara sebelum Aldric menyelesaikan perkataannya yang digantungnya begitu saja
Raut wajah yang serius terpampang jelas saat ini

"Apa kalian tau saya siapa sebenarnya?"

Tak ada jawaban
Semua hanya menggeleng
Begitupun dengan valda yang memandang Aldric dengan tatapan penuh tanya

"Pertama saya ingin meminta maaf yang teramat sangat,atas sikap saya anak saya sendiri menderita selama ini.Tapi saya memiliki alasan atas kesalahan yang saya lakukan selama ini,saya mohon maafkan saya."

Valda sedikit memiringkan kepalanya dengan kening yang berkerut bingung

"Paman minta maaf buat apa?"

Tiba tiba saja Aldric berlutut di hadapan Valada dan menggenggam jari jari kecil valda

"Ayah mohon maafkan ayah nak... Semua atas dasar kesalahan ayah selama ini, ayah tidak becus menjadi seorang ayah bagi kamu hiks"

Air matanya berderai,kepala yang di tundukkan dan bahu yang bergetar
Ini adalah kali pertama ada yang melihat seorang Aldric Adiwangsa menangis, bahkan Samuel dan Xavier pun tak pernah melihat Aldric menangis seumur hidup nya

"Ha??... Maksud paman apa sih? Valda enggak paham"

Tidak ada jawaban
Aldric hanya terus menangis

Butuh waktu lama hingga tangisan itu mulai mereda dan Valda kembali mendudukkan Aldric di tempat semula

"Sebelum ayah menjelaskan semuanya, ayah ingin bertanya kepadamu Valda. Apa ayah masih layak untuk dimaafkan?"

"Loh? Ha? Valda masih enggak ngerti paman,tapi apapun kesalahan paman pasti akan Valda maafkan, semua manusia layak mendapatkan maaf dari manusia lain kan paman, manusia tetaplah manusia."

'andai kamu tahu apa yang sebenarnya terjadi,mungkin kata kata itu tidak akan pernah terucap nak' batin Aldric

Aldric kembali menggenggam tangan Valda dan dengan tatapan penuh keyakinan ia mulai berucap

"Kamu anak kandung saya Valda"

Hening
Semua diam membisu

Namun tak lama kemudian tiba tiba saja tawa menggelegar Valda memecah keheningan

"AHAHAHAHHAA!!! Lucu banget astatang! awowkowkwok!!"

"Ayah tidak bercanda Valda"

"Eh?"

"Paman rengkarnasi ayah Valda? Enggak lucu loh paman kalau bawa bawa almarhum ayah Valda"

"Saya serius"

Kini Valda sepenuhnya bungkam

"Anak yang dikandung Amanda adalah anak saya. Dan itu kamu Valda"

"Mohon maaf bila saya menyela anda tuan, tapi adik saya sudah tidak memiliki orang tua, akan terlalu kasar bila anda membawa bawa nama orang tua nya. Tak semua hal dapat disertakan sebagai kebohongan. Bila anda menginginkan sesuatu dari adik saya bisa anda sampaikan saat ini dengan terus terang tuan"
Gavin berujar dengan tatapan yang sangat serius

"Kami tidak sedang bercanda apalagi berbohong. Valda adalah adik saya dan Xavier. Dady kami adalah ayah kandung dari Valda. Semua tidak akan dapat terbantahkan, bila bersedia kita bisa lansungkan tes DNA nya sekarang juga"
Jawab Samuel

"Maaf tuan meski kami hanya orang miskin tapi kami tidak sebodoh itu, kami paham semua orang kaya dapat menuntaskan kehendaknya dengan uang, termasuk memanipulasi hasil DNA"
Jawab Gavin dengan tatapan curiga dan sepercik kemarahan
Tentu saja ia tak ingin ada orang dengan seenak hati mengambil adiknya

"Kamu salah besar terhadap spekulasi mu nak, tak semua orang sama. Niat saya kesini memang semata samata untuk membawa kembali anak saya"

"Atas dasar apa anda menganggap saya adalah anak anda?! Jangan semakin berbohong! Saya sangat membenci pembohong!"

Sebuah foto ditaruh Aldric di depan mereka
Foto Aldric dan Amanda yang tengah tersenyum dengan teramat gembira dan sebuah cincin dipamerkan Amanda

"Foto ini adalah foto ketika saya dan amanda menjalin hubungan, saat itu saya berniat melamarnya"

"Mohon maaf sebelumnya tuan, hal tersebut tidak dapat menjamin kebenaran atas apa yang anda ucapkan tadi"
Kakek Edwin mulai buka suara

"Lalu apa yang harus saya lakukan untuk membuktikan bahwa Valda benar  benar anak saya?!"

"Lakukanlah tes DNA secara jujur, biar kami yang memilih dimana akan dilakukan tes DNA dan kami juga berhak mengawasi , jujur kami tidak percaya terhadap orang kalangan atas seperti kalian tuan. Saya memiliki kenalan yang bekerja di laboratorium, cukup serahkan darah dan rambut anda,setelahnya kita akan menunggu hasilnya bersama sama"
Itu usulan dari kakek Edwin, sejujurnya ia juga bingung dengan apa yang harus dilakukan. Satu satunya cara adalah dengan melakukan tes DNA

"Baiklah tunggu sebentar"

Kemudian seorang asisten Aldric datang dengan sebuah botol kaca kecil serta sebuah belati dan memberikannya pada Aldric

Sret..
Tanpa ragu Aldric membuat sayatan yang cukup besar ditangannya
Darah yang menetes kemudian dimasukkannya kedalam botol kaca tersebut

Setelah nya ia serahkan kepada kakek Edwin tak lupa dengan beberapa helai rambutnya

"Silahkan anda lakukan, saya bersumpah tidak akan pernah melakukan kecurangan apalagi memanipulasi hasil tes nya"

"Baiklah saya akan segera pergi untuk mengetes nya, Valda ayo ikut kakek, saya permisi tuan.."

Tanpa babibu kakek Edwin saat itu juga pergi menemui kenalannya itu diikuti Valda disampingnya

Tinggallah nenek Hanum,gavin, Aldric, Samuel, Xavier dan beberapa bodyguard Aldric dirumah.

"Maaf sebelumnya tuan, apa boleh saya bertanya?"

"Silahkan nek"

"Kenapa baru sekarang anda mengakui Valda adalah anak anda? Saya rasa tidak mungkin anda tidak bisa menemukannya selama ini mengingat anda sepertinya dari orang kalangan atas"

"Sekali lagi saya mohon maaf, bukan maksud saya untuk menelantarkan anak saya sendiri, tapi saya butuh waktu yang tepat. Saya tak bisa begitu saja melakukan hal ini, saya takut hal buruk menimpa anak saya nantinya, jujur saya merasa terlambat tapi semua demi kebaikan Valda, sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar besarnya"

"Semua jawaban ada ditangan Valda, bagaimana pun semua hal berat telah dilalaui Valda sendiri, saya tidak dapat memastikan Valda tidak merasa kecewa nantinya. Valda sudah banyak memikul beban yang sangat berat sendiri selama ini."

"Menurut nenek apa adik saya mau kembali kepada kami nantinya?"

"Maaf nak nenek juga tidak dapat memberi jawaban, sekali lagi semua ada ditangan Valda. Diterima tidak diterimanya kalian semua tergantung pada keputusan Valda. Saya tidak memiliki hak untuk menentukan pilihan Valda"

Setelah jawaban dari nenek hanum kemudian semuanya hanya terdiam















T
B
C











HAI SEMUAAAAAAA!!!!!!!!!
HUA AKHIRNYA UP
JUJUR AJA AKHIR AKHIR INI NIH OTAK MAKIN LEMOT BUAT MIKIRIN MASADEPAN NIH CERITA

HUAAAAAA MAKASIH BANYAN BUAT YANG UDAH MAU BACA NIH CERITA
SAYANG KALIAN BANYAK BANYAKKKKKK❤️❤️❤️❤️❤️❤️

BTW AKU UP BERHUBUNG AKU MAU ULTAH HUAAAAAAAAAAAAAAAAAA🎊🎊🎉🎉🎉🥳🥳🎊🥳🎉

MAKE A WISH NYA SIH PAS ULTAH NANTI NIH CERITA NYAMPE 10K

THE REAL AUTHOR BANYAK GAYA

SEMOGA KECAPAI YA AWOWKOWKWOK

MAKASIH BANYAK BUAT KALIAN YANG UDAH MAMPIR
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA

MAAF BANYAK TYPO HIKSROT

DADAAAAAH~♡

VALDA ADIWANGSA [END]Where stories live. Discover now