06: bendahara OSIS

16 1 0
                                    

"sini kamu! Udah tau gerbang mau di tutup kenapa malah ga masuk?!"

Hari Senin yang cerah ini seluruh siswa SMA Garuda Nusantara, di kagetkan oleh teriakan bu Joti, terlihat Bu joti sedang menarik tangan Nara agar segara sampai di lapangan dan bergabung untuk upacara.

"Kamu jadi dirijen sekarang, Bianca tidak ada jadi kamu yang ganti."

Nara melotot kaget, "lah? Saya ga pernah jadi diterjen Bu! Saya ga bisa." Tolak Nara.

"Dirijen Nara, ibu ga mau tau itu hukuman buat kamu, sudah tau gerbang akan di tutup malah santai duduk di bawah pohon, mau bolos upacara kamu tadi hah?!" Bu joti pergi meninggalkan Nara di barisan paduan suara.

"Oy! Gantiin gue sini!" Bisik nara pada salah satu adik kelasnya.

"Ga mau kak, ga brani sama Bu joti, takut."

Nara menghela nafas kasar, sial seharusnya ia berangkat lebih siang tadi.

Upacara berjalan dengan sesuai, sebenernya tak begitu lancar karna Nara membuat tim padua suara dan barisan murid lain tertawa karna gerakan tangannya, tapi apa boleh buat? Toh Nara juga tak mau jadi dirijen.

"Akhh tangan gue yang malang, cape njing." Gerutu Nara sambil mengambil tasnya yang tergeletak di dekat pos satpam.

"Oy nar! Lo tadi jadi dirijen tapi tangan Lo serasa cosplay jadi ular piton anjing." Ledek Hema yang tertawa dengan putra.

"Iye sat, guru guru juga pada nahan ketawa tadi." Tambah Gilang.

"Si putra nahan ketawa, tapi mukanya kek nahan boker." Ucap Adit sambil tertawa memukul lengan Nara.

"Bagus iye, ledek aja terus, ini Adit pukul aja terus, udahlah mo ke kantin gue."

"Konser lah ayo! Ajak kelas Lo juga, Bu Tin masih belum masuk nih!" Ajak Gilang, Nara mendengar kata konser langsung semangat, sudah lama juga ia tak melakukan konser dadakan di kantin.

"PANGGIL SI MARKA BURU!" Suruh Nara lalu putra pergi ke arah kelasnya untuk memanggil Marka dan kawan kawan.

*****

Kondisi kantin kini ramai, di penuhi oleh murid MIPA 3, Nara, Haris, dan putra sudah berada di atas kursi yang di tata sebagai panggung, tak lupa mereka juga membeli air mineral yang akan di gunakan sebagai mic.

"Lagu apa nih?" Tanya Nara pada teman temannya yang lain.

"GASS LAH SAMBALADO!!" Seru Bima yang kemudian di angguki oleh semua.

"YOO!!! SAMBALA SAMBALA BALA SAMBALADO! TERASA PEDAS, TERASA PANAS!!"

Suara Nara menggelegar di seluruh kantin, harus dan putra juga ikut bernyanyi, sedangkan yang lainnya berjoget tidak jelas, memvideo, dan ada yang hanya duduk sambil menikmati konser sambil makan mie, Marka, Bima, dan Adit berperan sebagai penyawer sedangkan Gilang dan Hema berjoget tidak jelas.

"COLEK COLEK SAMBALADO!! ALAMAK OENGG!!"

"DI COLEK SEDIKIT CUMA SEDIKIT, TETAP MENGGIGIT, UJUNG UJUNGNYA, BIKIN SAKIT HATII!!"

Konser di kantin semakin rusuh, semua murid menikmati konser itu.

"NASSAR OPPA LAH NASSAR OPPA!!" Teriak Dion yang sibuk memvideo.

"YOI! PUT RIS!! MULAI!!" seru Nara pada harus dan putra.

"SPERTI MATI LAMPUUU YA SAYANG!! SPERTI MATI LAMPU!!"

SAMUDRA BIRU || Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang