Part 14

4.2K 468 3
                                    

"Lama amat lu di toilet, semedi lu?" tanya Mars.

"Enggak, mendaki gunung menyusuri lembah sih gua," jawab Rival.

"Oh, gua kira lu lagi colay," timpal Haidar.

"Mata mu, David mana?"

"Tuh lagi pesen makanan." Mars menunjuk ke arah David yang sedang berada di stand penjual siomay.

"Oh, gua mau beli bakso dulu." Setelah itu Rival pergi menuju stand penjual bakso.

"Gua titip gorengan dong," teriak Haidar yang dibalas acungan jempol oleh Rival.

Tak lama kemudian Rival datang membawa semangkuk bakso dan gorengan milik Haidar.

"Nih gorengan lu," ucap Rival menaruh gorengan itu diatas meja.

"Thanks, ini gratis kan?" tanya Haidar.

"Enak aja, bayar! Lu kira gampang apa nyari duit."

"Yaudah nih, perhitungan banget lu sama temen sendiri." Haidar menyerahkan uang lima ribu kepada Rival.

"Bukan perhitungan tapi hemat," ucap Rival sambil mengantongi uang lima ribu dari Haidar.

"Yaelah cuma duit lima ribu doang kalian sampe ribut," cibir David.

"Duit lima ribu bisa buat beli es teh ya sama beli rokok sebatang," ucap Rival.

"Beli rokok kok cuma sebatang," cibir Mars.

"Ya gapapa, dari pada lu rokok aja masih minta katanya orang kaya yang hartanya gak habis tujuh turunan,"

"Gua ini udah keturunan ke delapan ya, jadi gua udah miskin soalnya hartanya udah habis."

"Terserah lu aja."

Tiba-tiba datang seorang siswi dengan pakaian yang ketat dan make up tebalnya bergelayut manja di lengan Rival.

"Rival kok kamu makin ganteng sih, mau gak jadi pacar aku?" tanya siswi tadi.

"Ogah, jauh-jauh lu." Rival menepis siswi yang bergelayut manja di lengannya.

"Ih kamu mah gitu." Siswi itu berucap dengan bibir yang mengerucut manja, bukannya terlihat imut malah terlihat seperti Mimi peri.

Haidar yang melihat itupun pura-pura muntah, "huek jyjyk pake y," cibir Haidar.

"Dasar cewek kurbel," ujar David.

"Kurbel?" tanya Mars.

"Kurang belaian."

"Aw belai aku dong mas," ucap Mars dengan nada manja sambil menyenderkan kepalanya pada bahu David.

David langsung menonyor kepala Mars yang bersandar di bahunya, Haidar yang melihat itu pun tertawa. Suka banget dia kalo liat Mars ternistakan. Sedangkan siswi tadi sudah pergi dari tadi meninggalkan Rival dan teman-temannya, dia merasa tersindir dengan ucapan David.

Haidar gabut, bingung mau berbuat apa dan memilih untuk memposting fotonya di Instagram.

Haidar_Arsalan

Haidar_Arsalan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TRANSMIGRASI HAIDAR [END]Where stories live. Discover now