Angry Boyfriend : 18

7.1K 917 153
                                    

"Sayang aku disini!"

Junkyu tertawa kecil melihat Haruto yang berjinjit-jinjit kecil sembari melambaikan tangan ke arahnya dengan raut senang.

Kekasihnya itu berada ditengah-tengah kerumunan para siswa tingkat akhir dengan pakaian yang berjas untuk laki-laki dan gaun cantik untuk perempuan.

Acara perpisahan yang diadakan digedung mewah sewaan milik keluarga Watanabe.

Jangan salah, keluarga itu memang tidak main-main jika berbicara tentang kekuasaan dan kekayaan.

Seusai melakukan rangkaian les dan ujian yang memusingkan, akhirnya kekasihnya itu bisa lulus dari sma dengan predikat siswa terpintar.

Sementara siswa yang paling teladan didapatkan oleh siswa kelas sebelah, Sunghoon.

Ya, tentu saja. Kalau Haruto yang mendapatkan, apa kata dunia?

"Iya, aku tau kok. Kamu paling tinggi dan ganteng sendiri" kekeh Junkyu melihat raut Haruto yang ketakutan jika tidak menemukan keberadaan dirinya.

Haruto tersenyum lalu menatap uluran tangan kekasihnya dengan tatapan bertanya.

"Selamat yaa gantengnya aku, akhirnya 3 tahun bisa ningkatin nilai kamu terus. Meskipun nakalnya masih ada" tutur Junkyu antara memuji dan mengutarakan kekesalannya.

Yang menjadi lawan bicara hanya terkekeh seraya  mengambil bucket bunga dari tangan kekasihnya dengan hati senang.

"Makasih permata kecilku" ujar Haruto diiringi tatapan lembut dan senyum terlampau tampan dan tulus.

Jangan baper— Jnky.

"E-euhm, iya" Junkyu mengusap pipinya yang terasa panas membuat Haruto yang melihat tertawa gemas.

Yang lebih muda menatap sang dominan yang sungguh tampan saat itu menggunakan jas hitamnya dengan dasi terikat pada kerahnya.

Oh, Junkyu punya gambaran sekarang.

Beginikah figur Haruto nanti jika meneruskan perusahaan ayahnya?

"A-aku boleh minta fotbar gak?"

Haruto tertawa lebih kencang. Suaranya yang terkenal bariton yang khas tentu mengundang berbagai tatapan para hadirin yang ada disana.

Haruto bersumpah bahwa kekasihnya saat ini sungguh gemas dan manis jika bertingkah kalem dan malu-malu. Tak tahan, maka pipi dan bibirnya pun menjadi sasaran ciumannya.

"Boleh sayang. Boleh banget! Ayo sini" nada Haruto yang lucu layaknya mengajak anak kecil bermain.

Junkyu tersenyum malu, lalu memberikan kamera polaroid berwarna pastel— hadiah ulang tahun dari Haruto pada bundanya.

"Walah, masih banyak orang lho ini!" desis Hanbin, papa Haruto yang sebenarnya merasa iri pose sepasang kekasih itu.

"Tanganku dipegang juga dong sayang" bisik Haruto yang memeluknya dari belakang.

Ya Tuhan, Ya Tuhan, Ya Tuhan. Kuatkanlah hamba— batin Junkyu yang menjerit.

Perlahan, tangan seputih susunya mulai ikut memegang tangan Haruto yang melingkar diperutnya. Seperti kebanyakan pose prewedding.

Jisoo selaku yang memotret hanya tertawa geli. Melihat wajah Junkyu yang memerah karena tersipu malu juga gayanya yang kaku karena dipeluk kekasihnya sendiri di khalayak ramai.

"Bunda, satu lagi boleh ya?" pinta Haruto pada Jisoo yang kini mengangguk memperbolehkan.

Cup!

"TANTE FOTO MEREKA YANG CIPOKAN BAGI KE AKU YA!"

Itu suara Kyujin yang heboh sendiri melihat kakaknya dengan berani mencium bibir Junkyu didepan teman-teman seangkatannya.

Angry Boyfriend [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang