I Watch Over You [Detective KIMO]

18. New Instructions?

18. New Instructions?

"Sekarang kau cari Mi Na di lantai tiga lagi. Sesuai rencana kemarin, untuk memastikan adanya jebakan ... sisanya aku akan mencari di mana suara ledakan itu terjadi dan tetap mencarinya sesuai jam GPS yang baru saja dinyalakan," Aileen berujar serius dengan mengikuti langkah Alvi keluar gedung bangunan.

"Baiklah, tapi kau bersama siapa?"

"Dua kelompok. Aku, Alvi, Pak Ju No, dan In Hyeon ... sisanya bersamamu."

Sambungan telepon itu kini terputus. Aileen tetap mengikuti langkah mereka sembari menelepon Lisa––seharusnya tidak ikut membawa!––semua rusak gegara mereka. Ini semua di luar rencana dan nalar.

"Aku rasa kita harus berbagi tugas, aku dan In Hyeon ... kau bersama pak Ju No. Periksa bagian halaman depan. Sedangkan aku akan periksa halaman belakang," instruksi Aileen.

"Baiklah. Ayo." Ju No mengajak Alvi segera memeriksa halaman depan.

Sepanjang jalan menuju belakang halaman Aileen menghela napas panjang, menatap tajam In Hyeon yang entah mengapa sibuk mencari sesuatu di dalam semak-semak. "Kau mengetahui sesuatu, 'kan?"

In Hyeon pun menoleh. Tersenyum lebar––menghampiri Aileen sambil menepukan kedua tangan agar debu yang menempel menghilang. "Maksudmu tentang yang kau––"

Drt-drt-drt.

"Halo," sapa Aileen pada sambungan seluler saat ini, tetap menatap In Hyeon yang bergeming seketika.

"Berhentilah menghancurkan rencanaku!"

"Hoho, kau ... Zongxian atau Oh Sung Kyu?" Aileen penuh penekanan. Wajahnya sangat terlihat jelas bahwa dirinya sedang emosi.

Pengkhianat dan bajingan itu, benar-benar menguras kesabarannya selama ini!

"Dengar. Kau sudah memakan waktu yang––"

"Temui aku di gudang. Sekarang!"

Tut-tut-tut ....

"Aish! Si berandal itu!" dia mengumpat kesal. Membelakangi In Hyeon––terpaksa melakukan rencana mendesak. Ditempelnya alat sadap suara di dalam hodie untuk merekam pembicaraan apa saja yang dilontarkan.

"Seakan kau lupa, aku pemilik penginapan tersebut."

"Apa?" Aileen berbalik badan. In Hyeon mengangkat kedua alisnya, tersenyum bodoh. "Jadi, kau yang selama ini membersihkan sampah karena hukuman dari ibu––"