03. First

116 6 0
                                    

Tanggal pembuatan : 25 Maret 2021 pukul 15. 13 - 26 Maret 2021 pukul 23.07 (belum termasuk revisi)

2 hari menghabiskan waktu liburan bersama tanpa adanya pengganggu atau embel-embel pekerjaan menjadikan quality time diantara mereka sebagai sebuah keluarga benar-benar terasa.

Rencana dadakan Seulong rupanya berhasil membuat istri dan ketiga anaknya terlihat sangat bahagia meski mereka hanya menikmati pantai dan bersantai bersama. Kini, saatnya mereka untuk pulang karena besok Nayeon yang harus masuk sekolah dan Seulong yang berangkat bekerja.

Tapi, sebelum itu, mereka memutuskan untuk berkunjung ke panti asuhan karena mereka sudah berjanji pada Mina untuk mengajaknya ke sana setiap akhir pekan.

"Bibi!" Sapa Nayeon begitu antusias saat melihat seorang wanita tersenyum ramah sembari berjalan menghampiri mereka.

"Apa kabar keponakan Bibi?" Tanya wanita itu setelah membalas pelukan Nayeon dan mencolek hidung Nayeon karena gemas.

"Aku baik."

"Bibi dengar, Nayeon sudah mulai sekolah. Apa itu benar?"

"Hm. Aku sudah sekolah Bibi."

"Apa di sekolah menyenangkan?"

"Tentu saja. Aku memiliki banyak teman."

"Itu bagus. Nayeon memang anak pintar. Apa semua teman-teman Nayeon di sekolah semuanya baik?"

"Hm. Mereka semua baik. Kata eomma, kita harus berteman dengan siapapun dan tidak boleh pilih-pilih teman."

"Anak pintar. Bibi bangga padamu sayang." Wanita itu kembali tersenyum dan mengacak rambut Nayeon sebentar sebelum akhirnya kembali berdiri untuk menyapa kedua adiknya.

"Bagaimana liburannya? Apa menyenangkan?" Tanya wanita itu seraya mengambil Chaeyoung dari gendongan Sohee.

"Darimana unnie tahu?"

"Seulong sempat mengatakannya kepadaku kalau dia ingin membawa kalian untuk berlibur." Tuturnya seraya menenangkan Chaeyoung karena tidurnya terganggu. Sementara Sohee hanya menanggapinya dengan ber oh ria dan menganggukkan kepala.

"Permisi Paman." Sapa seorang lelaki remaja yang tiba-tiba menghampiri mereka.

"Eoh?"

"Apa aku boleh mengajak Nayeon bermain?" Tanyanya tanpa berbasa-basi meminta izin.

Baik Seulong maupun Sohee keduanya sama-sama terdiam dan saling menatap satu sama lain. Pasalnya, mereka tidak mengenali anak itu karena dia bukan bagian dari anak-anak panti asuhan.

"Dia N. Kau tidak mengingatnya?" Beritahu Sunye mencoba mengingatkan kedua adiknya.

"Ah..... Aku ingat. Bagaimana kabarmu?" Tanya Seulong bersemangat. Senyum bahagia juga jelas terpancar dari wajahnya saat memori tentang mereka kembali terputar dalam ingatannya.

"Aku baik Paman. Kupikir Paman akan melupakanku." Senyum bahagia N berikan saat tahu jika dua orang yang sudah berjasa dalam hidupnya masih mengingatnya dengan baik.

"Tentu saja tidak. Kau sudah besar sekarang."

Mana mungkin Seulong akan melupakannya. Kehadiran N di kehidupannya benar-benar membawa arti yang begitu besar. Berkatnya, dia dan Sohee bisa bertemu, berkatnya kehidupannya menjadi lebih baik, dan berkatnya dia membangun panti asuhan itu. Menggunakan kekuasaan dan kekayaannya untuk hal-hal yang bermanfaat dan berguna untuk orang lain.

"Jadi, apa aku boleh mengajak Nayeon bermain, Paman?" Tanyanya lagi meminta izin.

"Tentu saja. Asalkan Nayeon mau."

IM MINAWhere stories live. Discover now