MISTERI DEWI BULAN : REMBULAN

134 45 28
                                    

Mohon koreksinya, maaf bila ada typo :)

Happy Reading💜

Di suatu daerah, terdapat beberapa desa yang saling berhubungan. Tetapi, desa-desa tersebut terhalang oleh hutan sebagai pembatas antara desa satu dengan desa yang lain.

Di sebuah desa bernama Moonlight, terdapat seorang pemuda yang sedang mencari kayu di dalam hutan yang terkenal supranatural, karena menurut rumor dan mitos yang beredar bahwa hutan tersebut adalah tempat di mana seorang Dewi pernah menginjakkan kakinya di sana. Dewi yang datang ke hutan tersebut adalah Dewi Bulan.
Pemuda tersebut tanpa takut menyusuri hutan tersebut, sampailah dia di sebuah pohon beringin. Pemuda itu menyipitkan matanya merasa aneh dengan pohon beringin tersebut. Setelah sekian lama, pemuda tersebut merasakan ada seseorang yang sedang mengamatinya dari balik pohon tersebut.

"Siapa itu? Keluarlah!" seru pemuda itu.

"Hei, keluar!!" serunya sekali lagi.

Tak selang berapa lama, seseorang berjalan keluar dari balik pohon dan orang tersebut adalah seorang gadis dengan wajah penuh cacar.

"Siapa kau?" tanyanya dengan mata memicing tajam.

Gadis itu terlihat gugup ditanyai oleh pemuda di depannya "Aku...Dewi Raeni" jawabnya.

"Dari mana kau berasal? Kau bukan dari desa ini, kan?!" tanya pemuda tersebut waspada.

"Aku...aku sudah tinggal di sini sejak lama."

Pemuda itu mengangkat sebelah alisnya "Bah! Aku tidak percaya kepadamu! Apa buktinya?!" tanyanya menuntut.

Gadis itu menggerakkan tangannya membantah "Aku tidak berbohong! Aku berbicara yang sebenarnya, tolong percaya kepadaku?!" ucapnya nada memohon serta tangan yang ia genggam di depan dadanya.

"Aku tidak mudah percaya pada orang yang baruku temui" jawab pemuda itu.

Gadis itu gugup karena pemuda di depannya tidak percaya dengannya dan berkata "Aku...aku akan membuktikannya, lihat...."

Gadis itu memejamkan matanya, seketika sinar kebiruan muncul membentuk sebuah mahkota. Setelah itu, gadis itupun membuka matanya.

"Aku...." ucap Raeni yang terpotong oleh seruan terkejut dari pemuda di depannya.

"K-kau D-dewi Bulan?!!" seru pemuda tersebut dengan terkejut.

Gadis itu mengangguk mengiyakan dan berkata "Ya, aku Dewi Bulan. Kau bisa melihatnya sendiri."

"T-tapi bagaimana mungkin??!" seru pemuda itu tak percaya dengan apa yang telah ia lihat.

Gadis itu terlihat muram, dan berkata dengan lirih namun masih dapat didengar oleh pemuda itu karena suasana hutan yang sunyi "Sebenarnya...aku mendapat hukuman dari Dewa Agung, karena telah membuat kekacauan di Kayangan dan itu membuatnya murka. Jadi, aku dihukum dengan mengirimkan ku turun ke bumi dan berada di bumi selama lima ratus tahun."

"Kapan kau bisa kembali ke Kayangan?"

Gadis itu menggelengkan kepalanya sedikit dan berkata "Aku tidak tahu, aku sudah berada di sini selama empat ratus lima puluh lima tahun, tapi aku tetap belum mengetahui cara bagaimana aku bisa kembali ke kayangan."

"Kenapa kau memilih tinggal di sini? Kau bisa saja keluar dari hutan ini dan tinggal di desa?"

"Aku tidak bisa, setiap aku keluar melewati batas antara hutan dan desa, aku akan kembali lagi ke sini" jawabnya dengan nada lemah.

"Apa kau mau mencoba keluar bersamaku?" tawar pemuda itu.

Gadis itu mengangkat kepalanya, ada sinar di kedua matanya, tetapi dalam sekejap sinar itu redup "Apakah itu mungkin?" tanyanya dengan nada penuh harapan.

[10] THE BOOK COLLECTIONOnde histórias criam vida. Descubra agora