01 : Where's Mother?

36 10 0
                                    

Bagaimana aku bisa rindu, jika aku saja belum pernah bisa bertemu?

🥀

Navya Vazza Karvalans—gadis kecil itu duduk di ayunan seorang diri. Memperhatikan teman laki-lakinya yang sedang bermain bola dengan teman-teman lainnya.

Lalu disemangati oleh beberapa guru yang turut menonton. Teriakan heboh dari guru wanita di tepi lapangan benar-benar meramaikan pertandingan sepak bola ala anak TK ini.

Hingga satu kali namanya dipanggil, Navya menoleh ke sumber suara. Ada Jo yang berlari ke arahnya.

"Kak, kata mama, Jo mau ain di lumah Kakak. Boleh tak?" tanya Jo.

Namanya Jonathan, tapi panggil saja Jo agar lebih singkat. Orang tua anak itu juga lebih sering memanggilnya seperti itu.

"Kata ayah, Jo boleh main. Tapi Nav mau bilang dulu sama ayah. Katanya, ayah mau kenalan sama Jo," jawab Navya.

"Ayahna Kakak?"

Navya mengangguk cepat. "Heem. Masa ayahnya Jo sih, gak mungkin ayahnya Jo mau kenalan dulu sama Jo. Kan Jo udah tinggal sama ayahnya," terangnya.

"Iya uga, Kak." Jo menyahut setelah sempat berpikir beberapa saat.

Navya tersenyum tipis lalu kembali memperhatikan teman-temannya. Ayunan yang didudukinya sedikit bergoyang lantaran Jo turut naik ke ayunan tersebut dan duduk di hadapannya.

"Jo jangan duduk di situ, ngalangin Nav tau. Nav lagi liat Arjuna main bola," larang gadis itu sembari menarik pelan lengan Jo.

"Gak au. Jo au duduk sini. Sehalusnya kalau ada Jo itu, Kakak jangan fokus sama kak Aljuna. Kakak fokusnya ke Jo aja."

Navya mengerutkan dahi. Kenapa Jo tiba-tiba mengatur dirinya seperti itu?

"Yaudah! Kalau gitu mendingan Jo turun aja. Nav gak suka diatur-atur. Ayahnya Nav gak pernah atur-atur Nav begitu. Jo turun! Nav gak mau temenan sama Jo lagi!" teriak Navya masih menarik lengan Jo agar bocah itu mau turun dari ayunan.

Jo yang kaget mendengar perkataan Navya barusan refleks mendorong Navya ke belakang agar dia tidak menarik lengannya lagi.

Di sekolahnya, ia hanya berteman dekat dengan Navya karena ia berkenalan untuk pertama kalinya dengan Navya.

Dan saat Navya mengatakan tidak mau berteman lagi dengannya, itu membuat Jo kesal.

"Tuh 'kan, Jo nakal udah dorong-dorong Nav kayak gitu! Tadi kalau Nav jatoh gimana? Jo—"

Tiba-tiba saja tangan Navya ditarik oleh Arjuna. Pria kecil itu tadi langsung menghentikan permainannya saat pertama kali mendengar teriakan Navya.

"Jangan nakal, Jo," ucap Arjuna. Pria kecil itu menatap tajam ke sepasang mata bulat milik Jo. "Kalau Jo cuma mau nakal sama Nav, jangan main sama Nav lagi. Arjuna juga gak pernah nakal sama Nav, jadi Jo gak boleh nakal sama Nav."

"Kak Juna ...."

Jo menyebut nama Arjuna dengan lirih dan mata yang berkaca-kaca. Peringatan dari Arjuna seakan-akan sebuah ancaman untuknya agar tidak mendekati Navya lagi.

"Jo tetep au ain ama Kak Nav. Jo—"

"Kalau mau main sama Nav, ajak Arjuna juga. Arjuna gak mau Jo nakal lagi kayak tadi," potong Arjuna menekan kalimatnya.

𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐍𝐚𝐯𝐲𝐚 𝐟𝐨𝐫 𝐃𝐚𝐝Where stories live. Discover now