Maniac

780 149 40
                                    

Rasa panik semakin tinggi akan takut diculik oleh Lino, tapi perasaan dan negative thinking yang ada pun hilang seketika setelah melihat Lino memasuki sebuah cafe gelato yang terkenal mahal dan sangat enak di Korea.

Daebak, batin Haeju.

Dirinya seketika seperti terhipnotis dengan tempat itu.

Tanpa permisi, Lino membukakan seatbelt untuk Haeju membuat gadis itu tersentak dan panik, "Eh maaf saya lancang, saya hanya membantu."

Haeju berkedip beberapa kali, "Iya gapapa."

Helaan napas kasar keluar dari mulut Haeju, dirinya merasa menyesal sudah ikut dengan Lino yang bahkan baru saja melakukan perkenalan resmi.

Lebih baik daripada harus diikutin Heeseung, batinnya.

"Ayo keluar." Lino berkata membuat Haeju terkejut, ia pun mengulurkan tangannya pada Haeju. Awalnya Haeju ragu namun Haeju menerima membuatnya tersenyum. "Terima kasih."

Menurut Haeju, hal ini sangat membuat jantung para gadis berdegup kencang jika mendapati perilaku yang manis dari sang lelaki seperti yang Haeju dapatkan dari Lino, namun untuk dirinya merasa sangat curiga bahkan tingkat kecurigaannya membuat dirinya sampai tidak fokus.

Mereka memasuki toko yang besar itu, Lino juga dengan gagahnya berjalan membuat Haeju terus menatapnya.

"Selamat datang Tuan."

Haeju mengerutkan dahinya mendengar kata tuan dari pelayan itu. Bahkan pelayan itu meminta tas Haeju dibawakan olehnya, service ini sangat tidak biasa tidak seperti restoran, cafe, atau toko eskrim lainnya.

"Bawakan semua menu satu persatu ke meja saya."

Setelah Lino berkata, seluruh pelayan bergerak cepat menuju dapur sementara Haeju masih cukup tercengang.

Lino menarik kursi di pojok ruangan, "Silakan duduk Haeju."

Haeju tersenyum dan duduk, ia merasa canggung namun suasana cafe gelato ini sangat nyaman, tapi Haeju juga merasa tidak enak karena cafe gelato ini terkenal mahal.

"Maaf ya kalo kurang nyaman." Lino berkata.

"Ini cukup nyaman kok." Haeju tersenyum tipis. "Ini milik anda?"

"Iya benar, cafe gelato ini milik saya. Baru-baru ini cukup ramai, saya cukup puas."

"Dari tempat terlihat aesthetic, anak jaman sekarang suka yang aesthetic kan? Saya pernah coba dan memang sangat enak."

Lino mengangguk, "Terima kasih, sebenarnya saya membuat ini bukan keinginan saya."

"Benarkah? Kenapa dijalankan?"

"Karena saya ingin adik saya senang, adik saya maniac es krim."

Lino tertawa membuat Haeju tersenyum melihat Lino yang sangat perhatian dengan adiknya.

"Sunoo sesuka itu sama eskrim? Saya baru tau."

Lino tersenyum, "Kami mirip?"

"Tidak."

Lino tertawa melihat Haeju menjawab dengan cepat bahkan 0,1 sekian detik setelah Lino bertanya.

"Tapi kakak adik ga mirip itu biasa." Haeju menambahkan.

"Yah.. Memang.."

Setibanya beberapa menu yang sedikit namun sangat beragam macam membuat Haeju sedikit kagum. Terlebih lagi Haeju mengetahui merk gelato ini sangat terkenal, hanya saja ia tidak sering membeli karena mahal.

KILL(SAV)ER || Kim Sunoo.Where stories live. Discover now