Lino kembali menghampiri Haeju dan duduk dihadapannya, "Sudah kenyang?"
"Iya, terima kasih. Ah iya Sunoo belum selesai? Ini sudah satu jam lebih kita disini."
"Tak apa, dia masih ada urusan. Kalau gitu kamu mau pulang? Biar saya antar."
"Gausah, saya bisa pulang sendiri."
Lino menatap datar, "Saya memaksa."
Haeju menelan ludahnya, ia sangat takut jika Lino akan melakukan sesuatu yang buruk terhadapnya sementara Haeju dirumah sendirian.
Salah satu pelayan datang membawakan tas Haeju dan memberikan padanya. Ia pun mengucapkan terima kasih dan mengikuti Lino menuju mobil, "Tak apa, saya bisa pulang sendiri."
"Ini sudah malam, kamu mau pulang sendiri? Kamu yakin?"
Malam merupakan waktu yang mengerikan bagi semua orang, termasuk Haeju. Alhasil Haeju menerima walaupun ia merasa tidak tenang.
"Boleh pinjem hp kamu?" Lino berkata setelah memasuki mobilnya.
Haeju memberikan dan Lino mengetik nomornya di ponselnya dan menamai contact dirinya dengan 리노 오빠 atau Lino oppa.
Lino mengembalikan ponsel Haeju, "Ini nomor saya, kamu bisa telpon saya kalo lagi sendirian atau butuh teman. Saya akan datang, atau kalau kamu ingin gelato lagi, langsung dateng ke cafe saya nanti saya gratiskan untuk kamu."
Haeju semakin curiga dengan kalimat Lino, terkadang seorang psikopat sangat sulit mengontrol ucapannya menurutnya, "Terima kasih."
"Panggil aku Lino oppa, dan aku rasa kita gaperlu terlalu formal, kamu mau Haeju ya?"
"Iya oppa." Haeju menyetujui dan semakin curiga disaat Lino tersenyum senang.
Mobil Lino pun berjalan dengan cepat menuju rumah Haeju, tanpa Haeju memberitahu rumahnya Lino sudah tahu dan bahkan memberhentikan tepat didepan rumah Jihoon dan Sunghoon.
"Tau rumah aku darimana?" Haeju berkata.
Senyum kaku terukir di wajah Lino, "Sunoo yang kasih tau, aku udah tau kamu dari lama sebenarnya karena Sunoo pernah cerita."
"Ah begitu." Haeju melepaskan seatbelt nya kemudian menunduk singkat. "Makasih atas semuanya."
Melihat anggukan dari Lino, Haeju keluar dan melihat gerbang rumah masih di gembok menandakan Jihoon dan Sunghoon belum kembali. Haeju mencari kunci di tasnya namun tidak ada.
Lah? Mereka ga ngasih kunci, batin Haeju.
Jendela mobil terbuka, "Haeju ya, waegaerae?"
Haeju menoleh, "Ini sepupu aku belum balik, mereka juga ga ngasih kuncinya ke aku jadi gabisa masuk."
Lino membukakan pintu dari dalam, "Masuk aja lagi."
"Gausah, aku ke rumah temen aja."
"Ga. Masuk."
Haeju terkejut melihat Lino sedikit menekan setiap ucapannya, mau tidak mau ia masuk walaupun ia sadar ia kembali memasuki kandang macan yang setiap detik memiliki kesempatan untuk menerkam.
"Dari pada kerumah temen, mending kerumah aku aja langsung, ini udah malem dan gabaik dirumah sendiri juga." Lino berucap.
Tapi bukannya lebih baik dirumah temen daripada sama dia? batin Haeju.
Nyatanya Haeju tidak menolak, entah apa yang terjadi pada dirinya sampai ia masih berani mendekati psikopat ini. Seakan-akan diri Haeju memang menginginkan selalu didekatnya.

YOU ARE READING
KILL(SAV)ER || Kim Sunoo.
Fanfiction"Apa aku harus percaya dia?" ·˚✎ ﹏ ꒰ ❛ jangan lupa follow, komen sama vote ya ❜ ꒱ #1 - treasurefanfiction ( 16 des 21 ) #2 - straykidsfanfiction ( 10 apr 22 ) #1 - enhypenfanfiction ( 5 jun 22 ) #4 - ive ( 7 mar 22 ) #5 - sunghoon ( 8 mei 22 ) #7...