Part 28 (Hukuman)

297 24 0
                                    

Saat ini Yoongi sudah ada di ruang kerja Appa nya setelah tadi dirinya menenangkan emosi nya dan merenungkan perbuatannya seperti perintah Appanya.

Yoongi berlutut di depan apanya yang sedang menatap kearah dengan tatapan tajamnya.

"Kau tau apa kesalahanmu, Kim Yoongi!?" Tanya Appanya dengan nada tegasnya.

Yoongi sudah pasrah saat sang Appa memanggil namanya dengan nama lengkapnya.

Yoongi menggangguk tadna ia tahu apa kesalahan yang ia perbuat.

"Sebutkan." Ucap sang Appa tanpa ada bantahan.

"Membuat wanita mengeluarkan air matanya."

"Mengeluarkan emosi pada perempuan."

"Berteriak dan berucap kasar pada perempuan."

Yoongi menyebutkan satu per satu kesalahan yang ia perbuat dengan nada lirih.

"Kau tahu tahta seorabg perempuan?" Tanya Appanya dan di balas anggukan oleh Yoongi.

"Tahta perempuan tahta yang paling tinggi, perempuan ibaratkan ratu yang harus di jaga dan di lindung, karena perempuan yang merawat dan melahirkan kami." Jelas Yoongi.

"Jadi, berapa kesalahan yang sudah kau perbuat hari ini?" Tanya sang Appa dengan nada tegasnya.

"3, Appa." Jawab Yoongi.

"Kemarikan tanganmu." Titah sang Appa.

"Berhitung."

Ctas

"satu."

Ctass

"dua."

Ctasss

"tiga."

"Itu hukumanmu kali ini, karna kau menggunakan kekerasan dengan kedua tanganmu itu." Ujar sang Appa.

Yoongi menerima hukuman yang diberikan oleh Appanya. Ya! Kedua telapak tangan Yoongi di pukul oleh kemoceng yang ada di atas meja kerja Appanya.

Sangat kekanakan sekali bukan?

Dengan perbuatan yang Yoongi lakukan dan hukuman yang yoongi terima itu adalah sifat kekanak-kanakan sekali.

Tapi sudah sedari kecil keluarga Kim mendidik anak mereka seperti itu, dengan hukuman yang berbeda beda di setiap perbuatan yang mereka lakukan.

Tapi keluarga Kim melakukan hal tersebut agar anak mereka mengetahui kesalahan yang mereka perbuat, dan juga selalu mengingat larangan yang di berikan oleh kedua orang tua mereka.

Selalu mengingat prinsip keluarga mereka yang selalu menjaga perempuan tanpa menyakiti, membuat menangis, dan membentak perempuan.

Walaupun kepala keluarga Kim melakukan hukuman kepada anak-anaknya itu, tidak ada satupun anak-anaknya yang membenci Appa mereka.

"Kembali ke kamarmu, bersihkan badanmu lalu istirahat." Ujar sang Appa.

Sang Appa membawa anak ketiganya ke dalam dekapan hangatnya.

"Appa hiks... Maafkan Yoongi hiks." Ucap Yoongi dengan terisak.

Yoongi yang kutub Utara atau yang di kenal sebagai kulkas berjalan itu bisa mencair di depan sang Appa. Hanya orang tertentu yang bisa melihat sifat yang sebenarnya milik Yoongi.

"Sudah tak apa, setelah ini minta maaf pada adikmu lalu selesaikan masalah kalian secara baik-baik." Ujar sang Appa.

"Nee Appa!"

Abang BTS [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang