Happy Reading Readers...
.
.
.Suasana di seluruh kelas sedang ramai, karna guru yang seharusnya masuk dan mengajar sedang mengadakan rapat di ruang guru.
Vania dan para sahabatnya sedang berbincang di kelas seperti biasa.
"Eh Van tau ga, si Anes suka sama kaka kelas yang ketua basket itu." Jelas Vintan.
"Wahh bener tuh? Kak Fahmi?" Tanya Vania antusias.
"Ya, Kak Fahmi juga suka sama si Anes." Timbal Stella.
"Wahh berarti cintanya ga bertepuk sebelah tangan dong? Semoga cepet pacaran kalian berdua." Ucap Vania.
Sedangkan yang di bicarakan masih malu karna memhetahui perasaan yang selama ini terbalaskan. Terlihat jelas mukanya memerah seperti tomat rebus.
"Ciaaa~~ Ada yang Blushing nii." Ejek Stella.
"Apa si. Udah ah jangan bahas itu lagi." Ujar Anestia.
BRAKKK!!!
Pintu kelas mereka terbuka dengan kasar dan sang pelaku adalah Nadia yang merupakan kakak kelas mereka. Mendengar gebrakan itu mengundang perhatian dari semua siswa baik yang di dalam kelas maupun di koridor kelas langsung melihat ke kelas yang di tempatkan Vania.
"Siapa yang di sini namanya Anestia?" Tanyanya dingin.
"JAWAB!" Teriaknya marah.
"I-itu K-ka." Ujar orang yang ada di situ dia menunjuk Anes yang sedanh duduk dengan muka bingungnya.
Vania dan para sahabatnya langsung berdiri dari acara duduknya dan menlihat kakak kelasnya dengan tatapan bingung.
Plak!
Nadia menampar keras pipi Anes tamparan itu mendapat teriakan dari yang melihatnya dan para sahabatnya Anes terkejut.
"Apa-apaan sih lu kak, main tampar aja." Ujar Stella.
"Oww ada yang ngebila si culun ini ternyata." Ejek Nadia.
Stella memalingkan wajahnya saat tangan Nadia terulur untuk menampar Stella, tapi tangannya sudah di cekal lebih dulu oleh Vania.
"Jangan main fisik bisa?" Tanya Vania dingin.
Yah, begitu Vania kalau sudah menyangkut orang yang dia sayang terluka dia jadi lebih dingin dan terlihat lebih dewasa dari biasanya.
"Ohh ada pahlawan kesiangan Guys." Ujarnya mengejek.
Vania menatap Nadia dengan tatapan tajamnya dan cukup menyeramkan.
Satu tangan Nadia yang tidak di gemgam oleh Vania terulur untuk menjambak rambut Anes, tapi lagi-lagi tidak bisa karna Anes sudah lebih dulu di tarik dan di dorong ke tempat Stella dan Vintan berdiri.
Anes yang merasakan tarikan dan dorongan pada tubuhnya dan langsung mendapatkan pelukan hangat dari Stella dan Vintan tangisannya langsung pecah dalam pelukannya.
"Kalau di bilangin jangan main fisik bisa ga sih?" Ujar Vania tegas dan langsung menghempaskan tangan Nadia kasar dan mendorong sedikit tubuh Nadia.
Yah, emang dasarnya lebay Nadia langsung jatuh terduduk di lantai sepertinya Nadia malu di perlakukan begitu dia pun membalasnya.
"Guys dia udah bikin gw jatuh, penggang dia kita kasih pelajaran buat dia." Ujarnya dengan dingin.
Kedua teman Nadia bertugas memegangi Vania dan yang satu lagi sedang menggambil air yang tadi dibawanya.
YOU ARE READING
Abang BTS [Revisi]
FanfictionSeorang anak yang di sembunyiin fakta bahwa para abangnya yaitu idolanya sendiri. Bagaimana rasanya? Sedih? Senang? Ya itulah yang dia rasakan setelah lulus sekolah SMP dan mengetahui para Abangnya adalah idolanya. Cast:-Vania (Kim Ara) -R...