keringanan²

5.4K 789 245
                                    

Cesta menatap ruangan sel dengan heran, bisa bisanya gak ada ac disini, mereka semua kini berada di sel untuk sementara waktu menunggu para perwakilan mereka datang, gerald menjitak kening cesta "hidup jangan terlalu dibawa santai anjing" ucap gerald gemas, lihat lah anak itu menghadapi masalah dengan tenang, padahal mereka bertiga sudah berkeringat dingin.

Cesta menatap gerald malas "hidup itu dibawa santai" balasnya

"Gak ada ac apa disini?" Lanjutnya, cesta mengipas wajahnya dengan tangan, dia gerah jika berada disini, sebelumnya dia belum pernah masuk ke sel karena sang ayah yang selalu menyelesaikan masalahnya.

"Lo kira ini tempat apa babi?" Tanya nando kesal

"Diem anjing dari tadi ribut mulu" balas reksa, dia sedari tadi sudah membuka jaket kulit nya akibat panas, ditambah kedua orang gila itu berantem.

Cklek

Suara pintu sel terbuka, mereka menatap wajah petugas yang menjaga sel mereka dengan bingung "silahkan keluar, kalian ditunggu di ruangan kepala polisi oleh orang tua kalian" ucap tano

Cesta berdiri dengan cepat, dia keluar terlebih dahulu dari ruangan sel menuju tempat yang disebut petugas itu diikuti ketiga remaja lainnya, melihat wajah orang tua dari ketiga temannya serta satu orang yang menjadi suruhan valgas membuatnya tertawa kencang di hati, ya sudah dipastikan ketiga temannya itu dihukum lagi, sedangkan ketiga orang itu mengumpat dalam diam saat ditatap orang tua mereka.

"Silahkan duduk tuan muda nakal" titah bram kepala polisi

Keempat remaja itu menduduki tubuh mereka di meja yang langsung berhadapan dengan polisi, nando menendang kaki gerald saat tidak sengaja melihat tatapan dari abang lelaki itu.

"Mampus rald abang lo turun tangan langsung" bisik nando yang hanya dibalas tatapan tajam

"Kalian anak nakal sudah bisa keluar, ingat jangan diulangi lagi anak nakal jika tidak kalian akan diam di sel selama 2 Minggu" ancam bram, dengan terpaksa keempat remaja itu mengangguk, lalu bram mempersilahkan mereka keluar dari kantor polisi.

Ketiga remaja itu sudah bersama dengan orang tua mereka, tinggalah cesta yang berdiam diri menunggu suruhan daddynya pergi terlebih dahulu.

"Tuan muda mari ikuti saya, ada yang harus dibicarakan" cesta memandang jevano malas, dia cukup kenal dengan pria itu, pria yang selama ini disuruh sang ayah untuk menyelesaikan masalahnya.

Didalam mobil jevano menatap cesta yang berdiam diri, tangan kekar itu memasangkan seat belt kebadan cesta.

"Tuan muda jangan berbuat ulah selama sebulan ini, tuan valgas memperingati anda, jika tidak tuan valgas yang akan turun tangan langsung" ucap jevano, mata miliknya menatap pahatan wajah cesta yang lebih mirip dengan valgas dibanding wajah cestar.

Cestar yang memiliki kulit eksotis dengan wajah perpaduan dari kedua pasangan xelion dengan tinggi yang menuruni khas xelion, sedangkan chestagav memiliki kulit putih dari sang ibu dengan wajah yang lebih menuruni dari valgas dan tinggi badan dari pihak sang ibu, tinggi sekitar 166 cm.

"biarkan dia turun tangan langsung uncle, dia tidak mungkin mendatangiku hanya karena masalah ataupun prestasi yang aku dapatkan" balas cesta tertantang, tidak mungkin seorang valgas mendatangi dirinya untuk hal ini, sedari dia kecil sampai sekarang valgas tidak pernah menampakkan wajahnya, dia hanya melihat valgas dari media yang membicarakan pria itu, cesta menutup kedua matanya perlahan.

Melihat kedua mata itu terpejam membuat jevano menjalankan mobilnya, pembicaraan mereka mungkin sudah terdengar ke telinga keluarga xelion, mobil ini terdapat kamera serta rekam suara, ditambah waktu sekarang merupakan waktu kerja tuan nya.

Jam menunjukkan hampir pukul dua belas malam, ferarri 488 terparkir di depan lobby apartemen mewah, jevano melepaskan seat belt ditubuhnya begitu juga ditubuh cesta, ia keluar dari mobil lalu membuka pintu mobil yang diduduki cesta, tangan kekar miliknya mengangkat tubuh cesta perlahan dan menutup pintu mobil itu.

Jevano menggendong cesta ala koala, tinggi badan yang sekitar 166 cm tidak membuatnya kesulitan, karena tubuh nya 197 cm, jevano berjalan menuju lift ke lantai paling atas tempat paling mewah di apartemen ini, tuannya tidak akan membiarkan keturunan nya merasakan kesulitan walaupun cesta jauh dari jangkauan nya.

Ting

Pintu lift terbuka, jevano berjalan kearah pintu kamar apartemen cesta, ia menggesekkan kartu kamar cesta setelah terbuka, jevano meletakkan tubuh tuan mudanya di kasur king size, membenarkan letak selimut ditubuh cesta.

Jevano membungkukkan tubuhnya "Jangan memberontak, valgas tidak akan memberimu keringanan lagi tuan muda" bisik jevano dengan seringaian disudut bibirnya.

~•~•~•
.
.
.

Semangat berpuasa bagi yang menjalankan hoho

Terimakasih semuanyaaa, lancar ya ujian nyaa yang offline dengan pake kertas jangan putus asaa semangattt

Babaii

ChestagavTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang