transaksi³

5.4K 651 241
                                    

Terangnya matahari membuat banyak siswa lebih memilih berlindung dibelakang punggung temannya agar tidak terkena panasnya matahari, termasuk salah satu siswa bernama cesta. cesta menyipitkan kedua matanya saat cahaya matahari mengenainya, remaja itu memilih berlindung dibelakang tubuh gerald agar matahari tidak mengenainya, gerald yang melihat itu segera melepaskan almamater sekolah miliknya lalu meletakan diatas kepala cesta, melihat cesta yang sedang menyipitkan kedua matanya membuatnya tertawa kecil, kini mereka berempat berada disekolah untuk mengikuti acara mpls.

"Pake" tanpa banyak bicara pria itu kembali memandang datar kepala sekolah mereka yang sedang berpidato untuk menyambut angkatan mereka, kini mereka sedang mengikuti MPLS ini hari terakhir mereka untuk kegiatan itu, setelah ini mereka akan masuk ke dalam kelas, yang tentunya keempat remaja itu akan bersama lagi karena keluarga gerald yang mengatur semuanya.

Cesta bergedik ngeri karena ketiga sahabatnya itu merubah sifat mereka jika di area sekolah, berbeda jika di area luar sekolah, cesta tersenyum mengejek.

"Gak usah sok cool anjing, ga cocok" ledek cesta, nando mendengus malas.

"Diem anjing, gua ini lagi tepe tepe" tekan nando, lihatlah para cewe cewe itu, sayang sekali jika dia tidak memacari mereka semua.

Tepat saat nando menyelesaikan perkataan terdengar suara tepuk tangan bergemuruh yang berarti kegiatan ini telah selesai, dengan cepat keempat remaja itu pergi dari sana menuju x ips 2, reksa menarik pergelangan tangan cesta agar berjalan cepat, langkah lebar reksa membuatnya kesusahan menyesuaikannya.

"Pelan pelan bangsat" umpat cesta.

"Mangkanya kaki lo itu disambung tulang, PENDEK" ujar reksa, reksa berlari menuju kelas karena melihat wajah cesta yang mulai memerah.

"ANJING" cesta berlari menyusul reksa yang sudah masuk ruangan yang pintunya sudah tertutup didekat keberadaan mereka, gerald hanya menghela nafas kasar, sangat susah diatur.

Dugh

"SINI LO PANTEK" tanpa melihat kondisi, cesta menendang pintu kelasnya, melihat wajah reksa yang tersenyum mengejek kembali membuatnya murka, cesta berjalan mendekati reksa.

Saat ingin menendang kursi yang ditempatkan reksa, reksa terlebih dahulu menarik tangan cesta sehingga remaja itu terjatuh kearah reksa dengan cepat tangan besar miliknya menahan tubuh cesta.

"You lose babyboy" bisik reksa.

Suara rendah itu membuatnya merinding, cesta langsung menarik tubuhnya dari rengkuhan tangan reksa, ia bergedik ngeri, dengan reflek remaja itu menonjok wajah reksa dengan kuat.

Bugh

"Jangan aneh aneh anjing" cesta semakin merinding saat melihat seringaian dari lelaki itu, tidak hanya sekali kedua temannya itu melakukan hal aneh itu berkali kali, ya reksa dan gerald kadang sifat mereka berdua berubah ubah, hal itu yang membuatnya berjaga diri.

"Tidak ada yang aneh" reksa terkekeh dia hanya bercanda, reksa bangun dari kursinya, lelaki itu menunjuk kursi di pojok dinding, urutan bangkunya berada dipaling belakang.

"Duduk sana, gua mau disini" titah reksa.

Cesta mendudukan dirinya di kursi, mata hitam legam itu menatap kearah depan, dia baru sadar jika semua murid disini adalah laki laki, cesta menendang bangku yang ditempati gerald tepat dihadapannya.

"Bapak lo kenapa ngasih murid kelas kita semuanya batangan anjing" bisik cesta yang langsung disetujui oleh gerald.

Gerald memandang malas kearah orang yang dia tidak kenal "Iya anjing, sia sia pesona gua" timpal nando

Gerald mengangkat kedua bahunya "Dia kan gay, mungkin suruh kita ikut gay" balasnya santai

"JANCOK, MENDING GUA PINDAH KELAS ANJING!" Teriak cesta

Gerald tertawa kecil, ayahnya meletakan mereka yang isinya para pria karena tau bahwa nando akan memacari semua perempuan dikelas mereka, dan mereka bertiga yang menjadi imbasnya seperti waktu dulu.

"Awas lo kena hukum bapaknya gerald" balas nando

Bunyi bell terdengar membuat para murid duduk ditempat mereka sendiri, kecuali reksa yang tengah sibuk menidurkan dirinya di meja.

***
Cesta menatap sekeliling nya dengan seksama, jika dia tertangkap basah akan berbahaya bagi martabat keluarganya, dia tidak ingin membuat valgas memblokir kartu kreditnya, tidak ada yang mengetahui perihal ini termasuk ketiga temannya. Tadi saat pelajaran pertama dimulai, tua bangka itu menelpon nya sehingga mengharuskan nya bolos dari mapel pertamanya, sehingga dia terpaksa untuk meminta ijin kekamar mandi.

Cesta memasuki ruangan gelap yang akan menjadi saksinya jika dia melakukan hal ini, dia telah melakukan transaksi ini keempat kalinya tanpa diketahui oleh polisi, tepat didepan matanya ruangan ini penuh dengan penjagaan di setiap sudut ruangan, dan sialnya lagi sosok pria yang malas dia temui sedang menunggunya dengan sorot mata yang tajam.

"Ingin berapa ton?" Suara bass bariton menggema diruangan ini.

"8 ton" balas cesta, remaja itu mendudukan dirinya dihadapan bara.

Bara menyeringai mendengar perkataan anak remaja dihadapannya "masih ingat dengan perjanjian?" Tatapan tajam menatap wajah cesta yang kini terdiam.

"Gua gak akan nyeret nama lo kalau gua ketangkep"

Wajah bara mendingin "ubah bahasamu saya tidak menyukainya"

Cesta mendengus kesal " dasar tua bangka, kalau bukan karena untungnya gua gak akan ada disini" gumamnya tanpa mengetahui bahwa bara mendengarnya.

"Berikan 8 ton narkoba jenis Burundanga kepadanya!" Titah bara, vloic membungkukan tubuhnya, pria itu berjalan mengambil kan 8 ton narkoba sesuai permintaan bara dengan beberapa bawahannya.

Burundanga atau dalam dunia medis disebut Scopolamine pada dasarnya adalah obat antikolinergik. Obat berbentuk mirip kokain (serbuk) ini bekerja memblokir sistem saraf pengirim rangsangan atau informasi ke bagian telinga dalam yang mengontrol keseimbangan.

Cesta meletakan cek bernilai milliaran kemeja dihadapannya, remaja itu tersenyum lebar melihat barang itu didepan matanya, keuntungan 2x lipat akan dia dapatkan setelah transaksi ini berhasil dia kirimkan ke brazil.

"Berhati hatilah saya tidak akan membantumu jika kamu tertangkap" ucap bara, pria dengan wajah datar itu bangun dari duduknya, diikuti dengan cesta.

Cesta mengangguk "mereka akan mengambilnya sebentar lagi, gua balik deluan"

Sebelum cesta membalikkan badannya, bara menarik tangan remaja itu, hingga cesta hampir terjatuh jika tidak ditahan oleh bara, cesta membalikan badannya untuk menatap tua bangka dihadapnya.

"Apa?" Ketus cesta.

"Ikut saya pulang, sepertinya kamu melupakan perjanjian kita" titah bara, dengan badan tegap bara berjalan terlebih dahulu untuk masuk kedalam mobil, melihat itu cesta mengumpat dalam diam. Sial dia melupakan bahwa pria itu cenayang

"Anjing anjing kena lagi anjing"

~•~•~•~•
.
.
.

Haii apa kabar?

Lama yaa? Ya gimana yaa😞

Info mazeh mungkin up nya 3 bulan lagi HOHOHOHOHO ga deng, aku mau namatin axel dulu, mau tamat soalnya😎👍🏻

Babai lop u꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡

ChestagavWhere stories live. Discover now