inhaler⁴

2.6K 345 77
                                    

Sinar matahari terlihat mencoba memasuki jendela kaca mobil yang tertutup rapat, jam menunjukkan pukul sebelas siang tetapi belum ada tanda bahwa mereka segera sampai. Perjalanan ke kediaman utama katagawa cukup lama, dimana mereka sudah menempuh waktu tiga jam perjalanan.

Bara memerhatikan wajah pucat anak yang sedang tertidur pulas di sampingnya, dengan salah satu kaki yang ia sampirkan diatas paha semakin membuat pria itu terlihat mendominasi. Cesta yang memangnya tidak mempunyai malu untuk tidur dimana saja semakin menyelami mimpi.

Bara mengernyit melihat pernafasan cesta yang terlihat berat, ia bergerak mengelus perlahan dada cesta yang dimana terlihat sangat sulit mengambil nafas. Maka dari itu sebelum memulai perjalanan bara sudah bergerak memerintahkan vloic membawakan benda itu. Dia jelas mengetahui apa yang terjadi dengan anak disampingnya, selagi transaksi masih berjalan dia tidak akan melepaskan pemuda ini dari genggamannya, bisa dibilang cesta merupakan barang yang berguna untuk dikorbankan jika terjadi sesuatu.

Katagawa barangger siapa yang tak mengenal nama pria tua itu, katagawa keluarga yang langsung dilindungi oleh negara bunga sakura, banyaknya kontribusi yang dilakukan oleh katagawa untuk sang negara membuat mereka tidak akan dapat disentuh oleh pemerintah, bisa dibilang pemerintah mendukung mereka sepenuhnya.

Pertama kali pertemuan mereka terjadi cukup membuatnya tertarik dengan pemuda itu, ditambah latar belakang anak dihadapannya ini. Mudah bagi nya untuk mendapatkan seluruh informasi tentang anak itu walaupun data cesta dihilangkan sekalipun, bagaimana bisa lexion melepas keturunan mereka begitu saja? dan kini keturunan mereka jatuh dengan mudah kegenggaman nya.

"Cestar memang akan berguna untuk perusahaan tapi mereka tidak mengetahui bahwa dirimu jauh lebih berguna" Ibu jari yang terlihat mengelus perlahan dada cesta kini terhenti sejenak. Bara menyenderkan tubuh kekar nya di kursi melihat vloic datang kearahnya.

Mobil berhenti sesaat setelah melihat sebuah rombongan motor mendekati mobil mereka. Terlihat jelas beberapa pengawal yang berada di mobil lain ikut turun menjaga mobil yang ditumpangi sang pemimpin katagawa. Bara mengubah posisi duduknya dengan menyender tenang, dia melepaskan pengaman itu dengan sekali tekan, dengan mudah bara memindahkan tubuh cesta kedalam pangkuannya.

"Open"

Kaca mobil yang tertutup erat mulai turun perlahan, kaca yang dilindungi oleh sepuluh lapis perlindungan peluru itu tidak akan dapat terbuka oleh siapapun kecuali jika diperintahkan oleh pemiliknya langsung, salah satu pengawal dengan pin lambang pedang di dadanya mendekat kearah mobil lalu menundukan tubuhnya sebagai bentuk penghormatan kepada sang tuan.

"Tuan, ini barang yang anda minta" melupakan kode etik katagawa, pengawal itu menaruh barang yang dipesan tangan kanan pemimpin nya langsung kedalam mobil.

Dalam hitungan detik tubuh itu berbenturan kesisi jalanan, isi kepala terlihat dengan jelas tersebar disekitar pria itu akibat tembakan yang diterimanya. Bara menatap tak suka kejadian dihadapannya, melihat hal itu vloic dengan cepat mengambil alih kepemimpinan.

"Bereskan!" Titahnya, takut membuat pemimpin nya marah, vloic mengambil barang yang terletak di kursi dekat bara  serta menutup kaca jendela yang terbuka.

Vloic melakukan kode kearah penjaga yang menyupir mobil pemimpin katagawa untuk turun, dalam hitungan detik vloic mengambil alih kemudi, dengan cekatan vloic mengelap barang itu dengan tisu basah lalu memberikan barang itu kepada sang pemimpin yang menatapnya tanpa ekspresi.

Bara mengambil inhaler yang sudah dibaluti spacer, ia mendekati spacer ke hidung serta mulut cesta yang berada dipangkuan nya untuk membantu pernafasan nya, Spacer adalah alat yang membantu dalam menggunakan inhaler. Spacer terulur dari mouthpiece dan membantu obat bergerak perlahan ke mulut. Spacer kebanyakan digunakan oleh lansia dan anak-anak agar bisa lebih efisien.

Bara menyingkirkan rambut yang menutupi mata cesta agar bisa melihat dengan jelas wajah milik anak itu. Setelah itu dengan sebelah tangannya bara membuka kancing kerah kemeja sekolah yang dipakai cesta agar tak terlalu mencekik.

"Jalan"

****
Cesta menggeliat tak nyaman akibat sinar matahari  dihadapannya, mata hitam legam itu mengerjap perlahan untuk menyesuaikan retina sebelum terbuka lebar, belum menyadari keberadaan nya dimana chesta dengan wajah bantalnya berdecak.

"OMOOO tubuh suciku" pekik cesta melihat kemeja yang dia pakai kancingnya terbuka.

Melihat cesta yang masih mengeluarkan berbagai ekspresi, dengan sekali tarikan bara mengambil alih untuk menggendong tubuh pemuda itu.

Cesta yang diperlakukan seperti itu hanya diam, lagi pula dirinya sedang malas berjalan dan ketiga teman biadapnya juga tidak ada di sekitar sini. Jika ada dia juga tidak akan sudi membiarkan tubuhnya digendong, karena pasti ketiga teman biadapnya itu akan mengejeknya.

Kedua tangan cesta mengepal erat melihat suasana didalam kediaman, seluruh pasang mata menatapnya menelisik, dia tidak menyukai itu.

"Kenapa? Mau adu kekuasaan tah dek?" Gerutunya tak suka.

Bara menduduki cesta di samping hades, remaja itu yang melihat pemuda disampingnya menatapnya lekat tak ambil pusing, dia memilih mengalihkan pandangan menatap sekeliling sudut mansion.

Mata hitam gelap itu membulat tak percaya "Anjinggg katagawa cok, ternyata ada yang lebih anjing dari reksa" lirihnya. bagaimana mungkin dia tidak mengetahui bahwa bara termasuk bagian katagawa?. Selama ini dia mengira bahwa bara hanya perwakilan dari organisasi nya, hari terplott twist baginya.

"Tenang ces, bapak lo punya kekuasaan juga, jadi gak usah takut, tonjok aja ces" cesta menyemangati dirinya.

Sejujurnya dia sudah siap berlari keluar. Tetapi sebelum itu terjadi, bara lebih dulu menangkap tangan pemuda dihadapannya "saya tidak memerintahkanmu pergi cesta"

"Terserah gua lah, gua kaya" cibir cesta, ia menarik tangannya dari genggaman bara, saat ingin beranjak hades segera menahan lengan remaja itu, lalu menariknya hingga terjatuh ke atas sofa.

"Diamlah sampai esok hari, atau kepalamu akan menjadi seperti nya"

Melihat jari telunjuk pria disampingnya dengan penasaran cesta memandang lantai kaca dibawah nya. Lantai yang didesain dengan kaca yang mampu menahan beban berat membuat air yang dipenuhi ikan terlihat. Tetapi saat melihat ikan mengerubungi sebuah benda membuat nya penasaran, cesta semakin menajamkan pandangannya terlihat sebuah kepala tanpa badan sedang digigit oleh beberapa ikan membuat pemuda itu tersentak kaget.

Cesta terdiam kaku, ia mengalihkan pandangan menatap arah lain, berusaha menahan muntahan yang ingin keluar, sialan, rumah ini ternyata lebih horor dibanding rumah gerald.

Merasakan sebuah tangan mengusap pelan dada nya membuat cesta tersentak kaget. Melihat pelaku itu pria disampingnya, cesta memilih memejamkan matanya sambil menyenderkan kepalanya di sofa. Memang sedari awal dia sudah merasakan susah mengambil nafas ditambah lagi dia ingin muntah melihat kepala itu.

Cesta yang sedang menikmati elusan itu semakin ingin tenggelam didalam mimpinya, lantaran dia kembali merasakan udara dingin berada di hidung nya, saat ingin membuka matanya sebuah tangan menghalangi penglihatannya.

"Tidur, kita ke kamar sementara"

Tak ambil pusing cesta menuruti perkataan itu, merasakan tubuhnya terangkat dia menyenderkan kepalanya dibahu seseorang yang menggendong nya, tak butuh waktu lama cesta kembali menyelami mimpi indahnya.

~•~•~•~
.
.
.

Halooo-! Apa kabar, aku kembali di sini, walaupun nanti bakal menghilang lagii hohohoho

Selamat malam semua, jangan lupa kerjain prnya kalau adaa jangan wattpad muluu, aku pergiii dadahhhhh lop uuuuu👻💞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ChestagavTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang