26

146 5 0
                                    

"Alesya kemana sih? Kamu diamana lesya, aku harus kabarin mas abi. Tapi aku takut" gumam aira.

"Mana mendung lagi, handphone ga ada. Aku harus gimana? Udah cari kemana-mana nggak ketemu kamu dimana lesya. Maafin kakak." Lirih aira.

Aira melanjutkan perjalanannya mencari alesya, dengan bertanya pada orang-orang disekitar namun tak kunjung mendapatkan informasi.

"Kamu laper sayang? Nanti ya kita makan, kita cari tante kamu dulu." Ucap aira sembari mengusap perutnya.

'Tes"

'Tes'

Rintik hujan mulai turun.

"Duh, aku harus segera menemukan alesya, maafin kakak lesya hiks... maafin kakak." Aira menangis, dia sangat menyesal sudah meminta alesya menunggunya sendiri.

"Akh... perut aku, kenapa sakit kaya gini." Aira memegangi perutnya.

"Aku harus cari lesya, hujan nya udah mulai deres." Lirih aira.

"Neng neduh dulu. Hujan neng." Ucap seorang penjual gado-gado.

Aira melihat kearah sumber suara.
"Apa aku neduh dulu? Tapi alesya." Gumam aira.

"Aduh neng jangan hujan-hujanan." Ucap penjual itu lagi.

"Iya bu." Aira akhirnya menghampiri kedai penjual tersebut.

"Neng, sebentar. Reza!" Ibu itu memanggil anak nya.

"Apa bu?" Tanya anak laki-laki 2 tahun lebih muda dari aira.

"Ambilin handuk buat si kakak ini, kasihan." Ucap ibu itu.

"Iya bu" laki-laki itu kembali kedalam.

"Namanya siapa neng?" Tanya ibu itu.

"Aira bu." Ucap aira.

"Oh neng aira ngapain hujan-hujannan." Tanya ibu itu.

"Saya cari adik saya buk." Ucap aira.

"Adiknya? Hilang neng? Gimana kok bisa hilang? Ciri-ciri adik neng gimana?" Tanya ibu itu.

"Tadi aira minta dia untuk tungguin aira di bangku taman, karena aira mau beliin dia ice cream. Tapi karena kelalaian aira, adik aira hilang." Ucap aira.

"Ciri-ciri nya gimana neng? Siapa tau ibu teh tau." Tanya si ibu.

"Dia usianya del--"

"Ibu ini handuknya." Ucap anak laki-laki nya.

"Makasih, neng ini keringin pake handuk nanti neng nya kedinginan." Ucap ibu itu.

"Iya bu makasih." Ucap aira.

"Gimana Ciri-ciri nya neng?" Tanya ibu lagi.

"Namanya alesya bu, umurnya delapan tahun, tingginya sepinggang aira, dia pake seragam merah putih terus tas nya gambar frozen warnanya pink. Rambutnya di gerai pakai bando hello kitty." Jelas aira.

"Eza kayaknya tau tuh kak." Ucap Reza.

"Kamu lihat adik aku? Dimana?" Tanya aira.

"Tadi pas eza pulang sekolah di jalan eza liat ada anak kecil yang Ciri-ciri nya kaya kakak bilang, dia hampir ketabrak truk tapi ada cowok yang nolongin." Jelas reza.

"Cowok?." Tanya aira.

"Iya kak, emang adik kakak mukanya gimana sih." Tanya reza.

"Aku lupa bawa handphone, tapi aku boleh pinjem handphone kamu? Kamu punya instagram?" Tanya aira.

"Ada kak, ini hp aku." Reza menyerahkan handphonenya.

Aira segera mencari akun instagram miliknya.
"Ini adik aku, anak kecil itu seperti ini?" Tanya aira.

"Nah iya kak, terus tadi cowoknya om om ini kak." Ucap reza.

"Jadi mas alesya sama mas abi." Ucap aira dalam hati.

"Makasih ya za, ini handphone kamu." Ucap aira.

"Ini akun kakak?" Tanya reza.

"Iya." Ucap aira.

"Follback ya kak." Ucap reza sembari mengedipkan mata kirinya.

"Genit kamu ja, masuk sana kerjain tuh pr, nilai masih enol gede aja so soan." Ucap ibu.

"Seterah eja dong bu, bye kakak cantik." Ucap reza, aira hanya membalas dengan senyuman.

"Buk, saya pamit pulang sekarang aja ya, hujannya juga mulai reda." Ucap aira.

"Atuh jangan neng, nanti neng nya sakit." Ucap ibu.

"Nggak bu, saya kuat kok. Saya harus buru-buru pulang buat mastiin keadaan adik saya." Ucap aira.

"Yasudah neng, biar eja yang anter kamu ya." Ucap ibu.

"Nggak bu, ga usah aira pulang cari taxi aja, nanti ngerepotin anak ibu sama ibu." Ucap aira.

" gak papa atuh neng." Ucap si ibu.

"Nggak bu, next time kalo aira main ke taman ini lagi aira kenalin sama adik dan suami aira." Ucap aira.

"Kamu sudah punya suami? Ibu kira masih single." Ucap ibu.

"Udah bu, aira udah nikah." Ucap aira.

"Iya, nanti aira kenalin ibu sama adik dan suami aira ya. Nanti biar eza gak ngarepin aira." Sindir si ibu saat melihat anaknya di depan pintu.

"Dih si ibu nyindir nya langsung sebut nama." Ucap reza.

your eyes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang