Bab 18 - Mesin NDLF

6 1 0
                                    

"Oleloho! (salam) Bagaimana malam pertamamu di Planet Atopice? Bisa tidur?" tanya Titan pada Trixie dalam perjalanan menuju ke Kantor PT TNT.

"Hmm..Agak lama memang aku baru bisa tidur. Sepertinya karena aku belum terbiasa juga ya dengan hawa dingin disini. Tapi akhirnya aku tertidur juga kok. Mungkin karena kecapekan karena perjalanan kemarin," jawab Trixie sambil senyum-senyum sendiri.

"Ya lama-lama pasti kamu terbiasa," ucap Titan.

"Oh ya. Untuk bertemu dengan Mr Broz bagaimana? Kamu sudah siap? Atau kalau mau ditunda juga tidak apa-apa sih. Aku bisa aturkan ulang jadwalnya." Titan bertanya lagi memastikan Trixie merasa nyaman.

"Tidak masalah! Justru aku ingin lebih cepat bertemu dengannya supaya aku bisa tahu apa yang bisa aku lakukan di planet ini," jawab Trixie tegas.

"Luar biasa! Gitu dong baru namanya Trixie!" Puji Titan sambil mencubit lembut pipi Trixie.

Mereka berdua berjalan bergandengan tangan menuju ke Kantor PT TNT. Mr Broz akan bertemu dengan Trixie untuk pertama kalinya. Begitu juga dengan Trixie. Ia akan berjumpa dengan orang nomor satu di Twin Planet itu dan kesempatan ini merupakan waktu yang berharga baginya.

Memakai setelan baju berwarna kuning mustard, Trixie tampil manis dengan rambut yang terurai panjang. Ia nampak tenang hari itu. Meski belum terbiasa baginya di tempat baru.

Melihat keadaan yang serba rapi dan tersusun. Orang-orang yang terbang kesana kemari dengan Jetspack sebagai alat transportasi disana. Keteraturan yang ketat serta kebersihan yang extra. Potret kemewahan Planet Papan Atas yang terpampang nyata di depannya.

Terselip sedikit rasa gugup sebenarnya. Hilang muncul sedari tadi namun setelah melihat pria di sampingnya, kaki Trixie bisa tetap melangkah maju ke depan menuju gedung tertinggi di Planet Atopice, Kantor PT TNT.

Jelas karena ada sepasang mata yang selalu memperhatikannya. Ada tangan lembut yang selalu mau kapanpun memegang tangannya. Pun ada bahu tegak yang menjadi sandarannya. Siapa lagi kalau bukan Titan orangnya?!

Ia memandangi Titan yang sedang berjalan bersamanya. Pria berwajah tampan yang mukanya sekarang nampak berseri itu sungguh menunjukkan rasa cinta pada Trixie. Dari awal Trixie menginjakkan kaki di Planet Atopice sampai sekarang dimana Trixie akan memasuki babak baru dalam hidupnya, pria ini selalu ada.

Selama di Planet Atopice, karena belum memiliki tempat tinggal yang pasti, Trixie tinggal di samping rumah Titan. Pria itu menyediakan semua yang Trixie butuhkan. Urusan perut sampai urusan pribadi perempuan pun, ia pedulikan. Bagaimana hal itu tidak membuat Trixie makin terlena padanya.

***

"Ya, silahkan masuk!" Mr Broz mempersilahkan Trixie masuk ke ruangannya.

Ditemani oleh Titan, Trixie masuk menemui Mr Broz. Titan mempersilahkan mereka berdua untuk berkenalan lalu Mr Broz mengajukan beberapa pertanyaan penting pada Trixie.

"Oleloho! (salam)," ucap Trixie sambil membungkukkan badan.

"Yooo Oleloho! (salam juga)," balas Mr Broz dengan suara beratnya.

"Ooo jadi kamu yang namanya Trixie?" tanya Mr Broz sambil melihat Trixie.

"Betul, Pak...Ehh..Oo..maaf Mr maksud saya," jawab Trixi grogi.

"Wahahaha....Terserah kamu mau panggil Pak atau panggil Mr sama saja. Asal jangan panggil Mrs atau Madam ya." Mr Broz menjawab seraya tertawa.

"Hahaha...Oo iya Mr Broz..hahaha." Trixie ikut tertawa mengikuti Mr Broz sambil terheran karena dia pikir Mr Broz orang yang tidak suka bercanda.

The Twin PlanetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang