>>|16|<<

895 160 41
                                    

Sesampainya di mansion milik Jevano, Rosielyn langsung membersihkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di mansion milik Jevano, Rosielyn langsung membersihkan diri. Ia sudah mengantuk dan ingin segera beristirahat. Tak ada 15 menit dirinya kini sudah rapi dengan baju tidur merah bermotif rose. Rosielyn melihat Jevano yang tengah duduk sambil memegang ponsel. Merasa tidak diperhatikan, Rosielyn dengan santai berjalan ke arah pintu kamar Jevano.

"Kau mau kemana?"

"Tidak kemana-mana."

Jevano meletakkan ponselnya. Ia berjalan ke arah pintu. Rosielyn yang melihat itu segera melangkah mundur. Ia lebih memilih untuk pindah ke balkon.

Jevano melakukan sesuatu pada pintu kamarnya. Kemudian terdengar suara 'access changed'. Pemuda itu tersenyum dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah memastikan Jevano masuk ke kamar mandi, Rosielyn segera berjalan ke arah pintu kamar Jevano. Dibukanya pintu itu. Sayangnya, pintu itu tidak bergerak sama sekali.

"Seingatku pintu ini tidak memiliki password. Kenapa susah sekali dibuka?"

Rosielyn mencoba menggerakan engsel pintu kamar Jevano. Namun tidak ada pergerakan apa-apa. Justru yang terdengar suara 'access changed, enter your password'. Rosielyn terkejut melihat di tengah pintu ada sebuah kode.

"Password? Really?"

Rosielyn memencet beberapa angka secara asal. Bukannya pintu terbuka, justru yang terdengar hanyalah suara 'remember your password again' secara berulang. Rupanya Jevano telah mengurung dirinya.

Dengan kecewa Rosielyn berjalan ke arah ranjang Jevano. Ia terlalu letih untuk berusaha lebih keras. Waktu juga sudah menunjukkan pukul 11 malam. Sebelum pulang mereka sempat mampir untuk makan malam. Saat di perjalanan menuju mansion, mobil Jevano kehabisan bahan bakar. Terpaksa mereka pulang dengan jalan kaki. Beruntung mobil berhenti tidak jauh dari kawasan mansion.

Rosielyn memegang pergelangan kakinya yang terasa sakit. Ia merasakan pegal di seluruh tubuhnya. Saat sedang memijat tengkuknya, Rosielyn dikejutkan dengan tangan lain yang ikut memegang tengkuknya. Rupanya itu tangan Jevano. Pemuda itu berdiri di belakang Rosielyn. Kaos dan celana pendek hitam menambah tingkat ketampanan pemuda itu.

"Apa yang kau lakukan?"

"Hanya memberikan bantuan kecil."

Jevano duduk di belakang Rosielyn. Pemuda itu membawa sebotol minyak pijat. Ia menahan kedua bahu Rosielyn agar gadis itu tetap berada di tempatnya.

Rosielyn terdiam mengetahui Jevano tengah memijat bahu dan tengkuknya. Dapat ia rasakan sensasi hangat di tubuhnya. Wangi minyak pijat menyeruak memenuhi isi ruangan.

"Di situ sangat pegal."

"Di sini?"

Rosielyn mengangguk. Bagian bahu kanannya terasa sedikit sakit. Jevano yang mengerti segera membaluri bahu kanan Rosielyn dan memijatnya dengan sedikit keras.

𝙸𝚛𝚒𝚍𝚎𝚜𝚌𝚎𝚗𝚝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang