22 : Jaket.

8.3K 863 27
                                    

Sudah satu bulan sejak Wiza dan Keenan resmi jadi sepasang kekasih, namun masih banyak oknum - oknum yang mendekati atau menyatakan perasaannya pada Keenan secara terang - terangan.

Apakah Wiza cemburu? tentu tidak, ya ngapain juga, ujung - ujungnya juga Keenan tetep pacar dia. Begitu pikirnya. Namun pemikiran tersebut hanya bertahan sampai satu minggu, lama kelamaan Wiza juga merasa kesal.

"Gila, langsung di tandain gak tuh Keenannya" ucap Bagas begitu melihat Keenan yang berjalan menuju meja mereka bersama yang lain.

"Gue kalau jadi Wiza sih, udah gue pamerin Keenan di semua sosmed gue" ucap Prima karena Wiza yang tak pernah memperlihatkan hubungannya dengan Keenan begitu pun dengan Keenan. Namun bedanya Keenan ngasih hint kalau dia udah punya pacar.

"Tapi liat dia pake jaket lo aja kayaknya satu Nusan bakalan tau lo sama dia ada sesuatu" tambah Prima yang di setujui Bagas. Bagaimana tidak, jaket Adidas hitam milik Wiza itu udah jadi ciri khasnya dia.

Dan entah siapa yang memulai namun di Nusantara ada pernyataan tidak tertulis yang bunyinya, kalau ada yang bisa pakai jaket Adidas hitam punya Wiza berarti dia orang yang spesial.

"Dia lagi gak enak badan, makanya gue pinjemin jaket" balas Wiza yang sedari tadi sibuk memainkan ponselnya.

"Alesan" cibir Prima.

"Emang, biar satu Nusan tau dia punya gue" ucap Wiza berhasil membuat Prima dan Bagas menatapnya.

"Hueeekk!" ledek keduanya.

"Denger gak Gas?" tanya Prima.

"Agak geli denger lo ngomong gitu Za" ucap Bagas dan Wiza hanya mengangkat bahunya acuh.

"Hai" sapa Keenan pada ketiganya lalu menatap Wiza.

"Halo" balas Wiza dengan senyumnya yang di balas Keenan dengan kecupan di pipi kirinya.

"Pindah aja gak sih kita? berasa gak keliatan" ujar Prima membuat Wiza menendang kakinya dan Keenan hanya terkekeh sebelum duduk di samping Wiza.

"Itu mah lo aja yang iri, soalnya doi naksirnya sama orang lain" ucap Bagas yang langsung mendapatkan pukulan di bahunya.

"Gak butuh opinimu" balas Prima sambil melemparkan segumpal tisu pada Bagas.

"Semenjak nih anak dua jadian kita duduk mojok mulu" ucap Giselle begitu ia duduk di depan Keenan

"Ya lo liat aja, setiap ketemu cium pipi" balas Mika yang duduk di samping kiri Giselle berhadapan dengan Wiza.

"Lo berdua kalau iri tinggal cium pipi satu sama lain, gampang kan" ucap Lia yang duduk di samping kiri Mika dan berhadapan dengan Prima.

Sementara dua pasangan yang jadi bahan perbincangan malah sibuk dengan dunianya.

"Masih pusing?" tanya Wiza pada gadis yang kini dengan nyaman bersandar di bahunya.

"Sedikit" balas Keenan yang kemudian menenggelamkan wajahnya pada bahu Wiza.

"Sekarang kamu makan, abis itu minum obat terus tidur di UKS biar mendingan" ujar Wiza.

"Al? jangan tidur" ucap Wiza sambil menggoyangkan sedikit bahunya membuat Keenan melenguh.

"Babe" bisik Wiza pada Keenan.

"Hm?" balas Keenan.

"Di panggil gitu baru nyaut" ya gimana engga langsung di sahutin sama Keenan, karena semenjak berpacaran Wiza jarang sekali memanggilnya dengan pet name.

"Apa Nara?" kesal Keenan yang kini tak lagi menenggelamkan wajahnya pada bahu Wiza.

"Makan dulu abis itu minum obat, terus tidur di UKS" ucap Wiza lembut sambil merapihkan rambut Keenan.

To Get HerDonde viven las historias. Descúbrelo ahora