👻 He

494 167 43
                                    

🚧 Warning 🚧

Segala yang aku tulis di buku ini adalah karangan fiksi semata, kalau ada beberapa hal di buku ini yang pernah terjadi di dunia nyata, hal itu murni kebetulan dan hanya untuk tujuan hiburan semata dan bukan buat ngasih informasi sesat apalagi menggiring opini, jadi bijak-bijak dalam membaca dan berkomentar ya

jangan ditelen mentah-mentah segala informasi yang ada di buku ini, kalau ada yang baik diambil, yang nggak baiknya jangan diikutin

ah dan jangan bawa cerita ini ke platform media sosial lain yaaa, apa yang ada di wattpad cukup nikmati di wattpad 🤍
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
👻👻👻
 
 
    
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

"Yap! Bener. Gua ngerasa kalau sampai sekarang gua belum bangun."
 
 
 
 
Seisi studio menegang. Pun termasuk Woobin tanpa terkecuali.
 
 
 
 
 
"Kenapa lo bisa mikir kayak gitu?" tanya Wonjin.

"Y-ya karena rasa asing yang gua rasain sekarang ini. Gua pengen cari tahu, tapi bingung harus ke mana."
 
 
 
 
"Terus... kalau misalnya ternyata dugaan lo bener. Lo masih bermimpi dan belum bangun. Lo mau ngapain?" tanya Wonjin lagi.
 
 
 
 
Jujur, Wonjin merasa sedikit konyol dengan obrolan yang terjalin antara dirinya dan penelpon terakhir kali ini. Hanya saja, tak mungkin secara terang-terangan ia mengatakan hal itu.

Bisa-bisa hal tersebut dibuat viral hingga mendatangkan banyak hujatan datang dari para pendengar. Yang mana bisa berimbas ke program yang dipandunya ini.

Lain Wonjin, lain Minhee.

Apabila Wonjin tengah asyik bertanya jawab dengan Taeyoung, Minhee sendiri masih memusatkan perhatiannya pada Woobin. Tak sejelas sebelumnya, Minhee hanya benar-benar memperhatikan Woobin melalui ekor matanya.

Terlebih ketika Woobin bangkit dari kursi yang ia duduki setelah melepas headphone di telinganya, lalu menghampiri Hyeongjun. Dan membisikkan sesuatu pada Hyeongjun yang tak bisa Minhee dengar jelas.

Di mana selanjutnya yang Hyeongjun lakukan adalah mengangguk. Kemudian keluar dari dalam studio dan menghampiri Jungmo.

Tanpa sadar pandangan Minhee langsung beralih ke arah Hyeongjun dan Jungmo yang berada di luar studio.
 
 
 
 
PLAK!
 
 
 
 
Minhee menoleh. Lengannya baru saja dipukul oleh Wonjin.
 
 
 
"Ngomong! Jangan diem aja!" ucap Wonjin tanpa suara dan hanya sekadar menggerakkan bibir saja.

"Udah sampai mana?" tanya Minhee balik yang juga tanpa suara.

"Dengerin dulu aja."
 
 

Minhee menganggukkan kepala. Ia lalu mengambil lembaran kertas yang merupakan script episode malam ini.

over midnight radio; cravity ✅Where stories live. Discover now