Dua boring || gemas

572 79 6
                                    

Setelah pembicaraan makan malam yang berujung akan hal-hal aneh, Jeongin menghampiri kamar Minho dimana Chan juga sedang berada di dalam.

"Kakak mau buat adek kah?" tanyanya begitu ia membuka pintu dan menimbulkan sedikit kepalanya untuk mengintip.

"Astaga ayen, pergi tidur. Ngapain kamu ngintip kaya gitu, buat kaget aja!" ujar Minho.

Jeongin dengan cepat membuka pintu kamar Minho lebar-lebar, menghentak kedua kakinya dan berjalan menghampiri yang lebih dewasa.

"Ayen mau tidur di sini!" tegasnya sambil merebahkan tubuh.

Posisi Jeongin terlihat sangat menggemaskan, ia bersembunyi di balik tubuh Minho, sambil memeluk pinggang sang kakak. Kepalanya sedikit timbul ke atas, agar bisa menatap Chan yang sedang berdiri di depan Minho.

"Jadi kapan buat adeknya?" tanyanya dengan pelan dan hati-hati.

"Ngga ada buat adek, apaan kamu ini. Lain kali jangan di dengarin ucapan Han, ngga ada yang benar" ujar Chan dan Jeongin merenggut sebal.

"Ayen kalo punya adek ngga bakalan di sayang lagi, emang mau? Yaudah kalo mau ntar kakak beliin anak kucing, biar kak Minho sayang kucing itu aja" balas Minho dan Ayen menatap Minho dengan binar sedih, sambil menggelengkan kepala.

Chan mengelus kepala Ayen yang kini semakin bersembunyi dibalik tubuh Minho. "Kak Minho cuman boleh sayang Ayen aja ya," bisiknya membuat kedua yang paling tau tertawa pelan.

Minho memilih mengelus kepala Jeongin, agar adik paling kecilnya bisa tidur dengan nyaman dan tenang. Sedangkan Chan tersenyum tipis sesekali memperhatikan Minho yang juga tersenyum melihat Jeongin kini memejamkan matanya.

Selama 15 menit Chan masih berada di kamar Minho, sambil memperhatikan bagaimana kedua sosok di hadapannya sedang tertidur dengan tenang.

Ia mengelus perlahan rambut Minho dan sesekali mencubit pipi Ayen membuat si kecil risih dan bergerak tidak nyaman. Tapi, Chan tersenyum melihat itu. Ayen, si bungsu mereka terlalu mengemaskan.

Ia melihat ke arah jarum jam yang sudah menujukan angka 11 malam, tentu saja ini waktunya Minho dan Jeongin tidur karena mereka berdua selalu tepat waktu. Jadi Chan pikir, ia harus kembali ke asram satu sebelum terlalu malam.

"Selamat malam, aku mencintaimu." bisik Chan pada Minho dan memberikan kecupan di keningnya. Ia juga memberikan satu kecupan di pipi Ayen.

Tapi si kecil berpikir yang hingga di pipinya nyamuk, jadi saat Chan selesai memberikan kecupan itu Ayen memukul pipinya dan mengaruknya dengan kasar. Chan langsung menahan tangan tersebut sambil tertawa , ia juga takut pipi si kecil nanti lecet karena ulahnya yang usil.

"Tidur lagi, bukan nyamuk itu." bisik Chan sambil meletakkan tangan Jeongin untuk kembali memeluk Minho. Ayen segera mengambil posisi paling nyaman sambil kembali memeluk kakak kesayangan.

*****

"Ayo, pulang. Nanti kemalaman," ujar Chan pada adik-adiknya yang tinggal di asrama satu sama sepertinya ia.

"Nggak tidur di sini?" tanya Han dengan wajah polos.

Chan menggelengkan kepalanya, "besok kalo mau ke sini lagi ya tinggal datang, lagian dekat kan nggak terlalu jauh juga." sahut Chan.

"Yaudah, ayo pulang. Ada yang ingin aku kerjakan di rumah," ujar Han sambil membereskan perlengkapan miliknya ke dalam tas.

"Sudah pamit sama kak Minho, kan kak Chan?" kali ini Hyunjin yang bertanya.

Duo Boring || BANGINHO ft JILIXWhere stories live. Discover now