Duo Boring || titik kebenaran

439 57 10
                                    

Maaf apabila ada kesalahan/typo pada kata ataupun kalimat. Hal tersebut akan segera diperbaiki, ketika waktu revisi tiba. Selamat membaca✨






Yang dikatakan Han benar, pria itu terbangun setelah tidur 4 jam dengan waktu yang dibutuhkannya untuk mendapatkan kembali energinya yang habis.

Tangannya meraba-raba nakas untuk mencari handphone nya, dan setelah dapat ia langsung cek jam berapa sekarang. Dan ternyata sudah jam 4 pagi. Sebenarnya ia masih mengantuk, tapi harus ke kamar mandi sekarang.

Jadi karena terpaksa Han berjalan ke kamar mandi, setelah selesai dengan urusannya ia ingin berbaring lagi. Namun otaknya sudah menyadari bila ada yang kurang di atas kasur. Sosok yang seharusnya menjadi alasan ia pindah kamar, mengapa sekarang tidak ada?

Ia menatap sekeliling kamar, tapi mengapa nggak menemukan Felix sama sekali. Langkahnya yang tadi ingin keluar, mencari Felix mungkin memilih kamar lain terhenti karena suara dari ara sofa.

"Aduh, kaki ku kebas"lirih Felix.

"Felix, ngapain kau tidur di situ?" tanya Han menghampirinya.

Tentu Felix terkejut dengan suara Han, apa ia mengganggu tidurnya. Apa suaranya terlalu kencang, sampai Han terbangun?

"Aku tadi nggak bisa tidur, jadi sedang melihat pemandangan malam kota Jakarta, eh terus ketiduran di sofa. Han, kebangun ya? Maaf suara ku kuat banget ternyata," jawab Felix tanpa melihat ke arah Han.

Ia takut, pria itu tahu bahwa dirinya sedang berbohong. Jadi ia menghindari tatapan yang paling tua sehari. Sedangkan Han memperhatikan Felix, sambil melihat ke arah jendela. Gorden memang terbuka dan suasana malam sudah tidak lagi ramai.

"Fel, kalo kau tidak nyaman tidur di sampingku bilang aja langsung. Biar aku yang tidur di sofa, atau bilang ke staff agar mereka tidak meminta ku pindah ke kamarmu. Dengan ini kau bisa tidur nyaman di kasurmu kan," ujar Han.

Felix lirik Han sebentar, tapi yang dilirik sedang melihat pemandangan langit di pagi hari. Masih sangat gelap, bahkan matahari pun masih enggan memperlihatkan dirinya.

"Nggak gitu Han, cuman tadi emang sulit tidur. Karena itu aku pindah ke sofa," jawab Felix.

"Aku tahu kau menghindari ku Felix, aku juga paham kau tidak nyaman disekitar ku. Semua kelihatan jelas, gimana tingkah-mu ke aku. Jangan bohong lagi," sahut Han kini tatap Felix dengan serius.

"J-jangan bohong lagi? Maksudmu apa, aku nggak ada bohong." balas Felix.

"Kau berbohong Felix, aku tahu."

Felix terdiam, Han tahu tentang apa? Apa yang ia sembunyikan? Berbohong mengenai apa? Han menghela nafasnya, ia duduk di sofa lain tepat depan Felix.

"Bisa kita berbicara sambil saling menatap, jangan menghindari tatapanku terus. Itu membuat ku jadi ingin terus menyalahkanmu." pinta Han dan Felix langsung menatap matanya.

"Tidak ingin jujur? Tidak perlu ke staff, hanya padaku saja. Aku ingin kau jujur Felix, mengenai-"

"Apa yang kau tahu Han? Kenapa kau bilang aku bohong! Kau bahkan tidak ingat apapun, bagaimana bisa kau mengatakan jika aku berbohong." potong Felix.

Han bingung, Felix membicarakan tentang apa? Apa yang tidak ia ingat?

"Malam itu, kau memang ke kamarku. Aku melihatmu, sedang mengambil powerbank di atas meja. Setelah pagi aku baru sadar dengan keadaan ku, apa yang harus aku jelaskan lagi. Orang yang aku ingat itu kau!"

Han tatap Felix, ia sekarang paham. Felix salah paham, bukan ini yang ingin ia bicarakan. Tadinya ia ingin Felix jujur dengan perasaannya, apakah ia nyaman jika berada di dekatnya atau tidak. Jika Felix jujur, Han bisa mengerti ia harus melakukan tindakan apa. Tapi, Felix membicarakan masa lalu mereka.

Duo Boring || BANGINHO ft JILIXWhere stories live. Discover now