Duo Boring || leadership

448 53 3
                                    

Dua hari setelah kekacauan dini hari itu, kini suasana asrama satu mulai lebih tenang. Tapi tidak dengan asrama dua. Tentu saja karena anak-anak asrama satu sekarang ini suka merusuh ke asrama dua.

Bahkan di pagi hari, yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk seorang Kim Seungmin bangun tidur, tidak lagi seperti itu.

Pria itu saat ini lagi duduk di sofa dengan memperhatikan suasana asrama tempatnya tinggal lagi kacau karena kakak tertua.

“Minggir nggak, aku mau masak kak Chan. Jangan banyak tingkah, kaya anak kecil aja merengek gitu. Udah awas” ujar Minho sambil berusaha mendorong tubuh besar Chan.

“Sebentar aja, Min.” balas Chan sambil tetap memeluk kekasihnya sangat erat.

“Ish, di lihatin anak-anak kak. Canggung nanti!” sungut yang lebih muda.

Chan sepertinya tidak terlalu peduli akan hal itu, buktinya ia sudah melihat Seungmin di ruang tv tadi dan tetap menghampiri kekasihnya.

“Kak Chan, Itu kak Minho-nya Ayen, awas-awas!!” teriak Ayen sambil menarik tubuh Chan menjauh dan menatap dengan tajam.

“Ngga boleh peluk-pelukan, kalo nggak ada Ayen ya!” ancamnya dan kini berdiri di samping Minho.

Memperhatikan kakak kesayangan sedang memotong sayuran untuk membuat sarapan pagi ini. Chan yang merasa diabaikan, hanya bisa menghela nafasnya. Sedangkan Minho tersenyum senang, ia bebas dari pelukan yang paling tua.

“Udah pergi kak,” bisik Ayen ketika tidak lagi melihat Chan ada disekitar dapur.

“Makasih ya Ayen, emang adik kakak yang satu ini paling mengerti.” ujar Minho dan Ayen menganggukkan kepalanya.

Kini ia berjalan mendekati Seungmin yang kembali rebahan di atas sofa. Beberapa kali menguap, dan menatap adiknya dengan wajah masih mengantuk.

“Tidurmu nyenyak?” tanya Seungmin dan ia menggelengkan kepalanya.

“Tidak seperti biasa, asrama kita jadi ribut sejak anak asrama satu sering menginap.” bisik Ayen dan dibalas anggukan setuju oleh nya.

“Kapan ya, masalah ini selesai. Kasihan juga Han, padahal kalo di lihat-lihat lagi dia nggak salah. Bener nggak sih, aku jadi ragu sama ucapan Felix.”

Ayen ataupun Jeongin menganggukkan kepalanya, entah mengapa ia setuju dengan ucapan tersebut. Mereka saling berbisik agar tidak dapat di dengar oleh Minho di dapur ataupun member lain.

“Bukankah kak Han terlihat seperti korban, dibandingkan kak Felix?” tanya Ayen pelan.

Seungmin langsung bangkit dari acara rebahannya. Ia menganggukkan kepalanya, sangat setuju dan merasa excited karena ada orang yang pemikirannya sama seperti ia.

“Cuma, sepertinya yang lain masih percaya jika kak Felix korbannya.” sambung Ayen sambil memperhatikan Chan yang baru keluar kamar mandi.

Ia juga melihat Felix, pria manis itu sepertinya baru bangun dan keluar dari kamar. Seungmin juga memperhatikan hal yang sama, setelah itu kembali fokus pada pembicaraannya dengan Ayen.

“Bukankah terlihat sangat tidak adil.” sahut Seungmin.

“Seungmin, Ayen. Kalian lagi membicarakan apa?” tanya Felix yang ternyata menghampiri mereka.

Felix tidak sengaja melihat Ayen dan Seungmin sedang memperhatikan dirinya, setelah itu berbicara sesuatu yang tidak dapat ia dengar karena terlalu pelan.

“Ayen, nanti sore ayo ke cafe yang aku bilang kemarin. Mau nggak? Mumpung libur,” ujar Seungmin.

Felix berjalan menuju sofa dan duduk di salah satunya. Ia mendengarkan dengan baik pembicaraan keduanya.

Duo Boring || BANGINHO ft JILIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang