3

3.4K 545 89
                                    

TYPO

Setelah dirawat intensif di rumah sakit dua hari yang lalu Jayden sudah diperbolehkan pulang

"Mas makan dulu yuk"

"Duluan aja"

"Tapi ini udah jam makan siang kamu mas, nanti mag nya kambuh"

Jayden melirik Tyara, "Selain jelek, lo budek juga ternyata, kalo gue bilang nanti yah nanti"

Tyara memandang Jayden dengan alis menukik

"Kalo bukan karena hamil anak lo juga gue gak kayak gini, lo pikir gue suka muka gue kayak gini? Kalo bisa waktu diputar, gue milih gak usah hamil dari pada harus kayak gini, lo pikir gampang nutup telinga dari omongan orang? Enggak, asal lo tau Jayden, gue sampe di omongin satu Indonesia cuma gara-gara hormon hamil. Gue kehilangan job gue, lo pikir sebanyak apa kerugian gue harus ganti rugi ke stasiun tv karena mereka gak nerima muka gue yang kayak gini, tau gara-gara siapa? Gara-gara lo, gara-gara anak lo. Tau gini gak mau gue nikah sama lo"

Tyara melempar sapu tangan ditangannya pada Jayden lalu meninggalkan kamar

Jayden memandang kepergian wanita itu terdiam mematung

Kok dia gak suka Tyara ngomong kayak gitu?

"Gue beneran lupa ingatan gak sih? Kenapa lupanya sama dia doang?"

....

Jayden keluar kamar dengan tergopoh-gopoh, mendapati Tyara yang sedang menonton dengan beberapa lembar tissu bekas disekitarnya, wanita itu juga terdengar sesenggukan.

Jayden mendorong pipi dalamnya, apa Tyara menangis karena perkataannya tadi?

Pelan-pelan lelaki itu duduk disamping Tyara, melirik sebentar pada wanita itu yang tak menghiraukannya

"Maaf" ucapnya pelan, Tyara hanya diam

Jayden memandang wajah Tyara lalu turun ke perut

"Be..rapa bulan?" Tanyanya hati-hati, namun lagi Tyara tak menjawab fokus pada televisi didepannya

Jayden yang memang merasa Tyara tidak akan menghiraukannya memilih diam tak berucap lagi. Lelaki itu ikut fokus pada tontonan Tyara. Namun tak berselang lama atensinya dialihkan pada kekehan Tyara yang masih terfokus pada layar lebar dihadapannya.

Apanya yang lucu?, batin lelaki itu. Jujur saja dirinya sama sekali tidak tertarik dengan tontonan Tyara.

Mengapa orang dewasa bisa menikmati tontonan anak kecil?

Kartun dihadapannya benar-benar membosankan, menurut Jayden.

Tanpa sadar lelaki itu justru hanya fokus pada Tyara dan tak menoleh lagi pada televisi sampai wanita itu mematikan televisi dan beranjak dari duduknya barulah Jayden sadar.

Tyara mengumpulkan bekas-bekas tissunya lalu pergi begitu saja.

Jayden yang melihat itu hanya mengedikkan bahunya

Ngomong-ngomong ada hal yang ingin Jayden tanyakan pada Tyara.

Dengan susah payah lelaki itu beranjak dari duduknya mengikuti langkah Tyara yang masuk kedalam kamar.

"Tyara" panggilnya, Tyara yang sedang membereskan perlengkapan bayi yang kemarin dibelinya bersama sang mertua menoleh

"HP gue mana yah?"

"Hp? Dilaci lemari itu" Tyara menunjuk lemari putih dikamar itu

Jayden pun segera mendekati lemari tersebut dan mencari HP nya.

REMEMBERWhere stories live. Discover now