5

2.2K 377 70
                                    

Jangan lupa vote dan comment ygy

TYPO

Jayden pulang ke apartemen Talia

"Kamu ngapain?" tanyanya pada wanita itu yang sedang sibuk dengan pakaian dan lemari

"Aku lagi beresin baju-baju kamu" jawabnya

"Baju aku?"

Talia mengangguk, "Iya, aku ambil semua baju kami dari rumah istri kamu"

Jayden mengernyit, "Maksud kamu apa?" tanyanya

"Jay, kan kamu yang bilang kamu mau tinggal disini yaudah aku jemput baju-baju dan barang-barang kamu dari sana, tenang aja istri kamu gak marah kok, dia malah bantuin aku packing, baik banget kan?"

"Talia jangan gila"

Talia berdecak, "Gila apa sih Jay? emang aku salah? kan biar kamu gak usah repot-repot kesana buat ambil baju"

Jayden mendengus, lelaki itu duduk disofa kamar memandang Talia yang sibuk menyusun baju-bajunya.

"Oh iya, kata istri kamu gak usah cari dia lagi, kayaknya dia mau pergi deh Jay"

Talia mengedikkan bahunya, "Kayak bisa kemana aja lagi hamil gede gitu" lanjut wanita itu

"Dia bilang apa?" tanya Jayden mengernyitkan keningnya

Talia memandang Jayden, "Katanya jangan cari dia lagi, Jay kayaknya keputusan kamu buat cerai udah disetujuin sama dia, jadi kamu gak perlu repot-repot lah buat ngomong ke dia"

Jayden terdiam, membayangkan Tyara yang sedang hamil besar itu pergi

Dia bisa kemana? paling juga netap dirumah, pikirnya tak ambil pusing.

"Jay, besok jadi nya ketemu orangtua aku?"

"Aku belum bisa, besok mamah minta aku sama Tyara ke rumah"

Talia berdecak, "Aku gak mau tau yah pokoknya kamu harus secepatnya ketemu orangtua aku"

Jayden hanya berdehem sebagai jawaban.

...

"Bisa normal loh ini mbak Tyara, kandungannya udah lebih membaik dari sebelumnya"

Tyara tersenyum dengan mata berkaca-kaca memandang layar USG

"Adeknya makin kuat, sama kayak ibu nya" ucap dokter kandungan tersebut.

"Kalo tidak meleset, lahirnya bisa akhir juli tanggal dua puluh lima sampe tiga puluh, atau bisa juga awal agustus, mbak Tyara ada keinginan anaknya lahir tanggal berapa?"

Tyara menggeleng, "Enggak dokter, sewaktunya aja"

"Baiklah kalau begitu, saya siapkan vitaminnya dulu yah"

"Mamah pikir adeknya perempuan loh Ty dari kemarin-kemarin"

Tyara tersenyum lalu menggeleng, "Laki-laki mah, kemaren-kemaren pas USG laki-laki kok"

"Yo kamu gak kasih tau mamah, yah gimana mamah mau tau" kekeh wanita itu

"Maaf deh mah, yang penting kan adeknya sehat mau laki-laki atau perempuan Tyara cuma pengen anak Tyara sehat"

"Amin"

..

Setelah dari dokter kandungan, Tyara ditemani mamahnya pergi ke klinik kecantikan untuk memeriksakan wajahnya.

"Halo Tyaraaa"

"Hai mbak"

"Gimana kabarnya? baik?"

REMEMBERWhere stories live. Discover now