part 33

4.4K 514 0
                                    

Malam harinya, seperti yang di katakan Jeno. Ia mulai mempersiapkan diri untuk datang keacara resmi milik keluarga besar Na.

Jeno merasa sangat gugup. Karena ia tidak pernah bertemu dengan Haechan, bahkan mendengar namanya saja baru tadi pagi, saat Jeongin memberitahunya.

Jeno akan pergi bersama Jeongin dan juga Sungchan, salah satu pemimpin para bodyguard milik Jaemin yang di perintahkan Jaemin untuk melindungi sang istri kemanapun ia pergi.

Tanpa sang suami bersamanya menghadiri acara makan malam dari keluarga besar Na, membuat Jeno menghela nafas berkali-kali. Jaemin akan pulang besok, karena mereka memakan banyak waktu di perjalanan.

Mansion mewah yang di hiasi banyaknya tumbuhan itu, sempat membuat Jeno terkesima. Meskipun mansion ini jauh lebih kecil dari mansion milik Jaemin. Namun masih terlihat indah dengan dekorasi yang menyelimuti setiap bangunannya.

"Nyonya Jeno sudah tiba!"
Ucap salah satu penjaga di ambang pintu itu.

Jeno yang mendengar hal itu, langsung tersentak.

"Nyonya Jeno?"
Ucapnya dengan lirih.

Ketika masuk kedalam mansion itu. Jeno langsung di sambut hangat oleh tuan rumah.

"Hormat saya nyonya.."
Ucapnya dengan sangat sopan.

Jeno yang menatap bingung kearahnya, karena tidak tau pada siapa di berhadapan. Akhirnya berbisik pelan dengan Jeongin.

"Dia siapa?"
Tanyanya.

"Maaf nyonya..dia nyonya Haechan"
Jawab Jeongin yang ikut berbisik.

Jeno yang mendengar hal itu langsung panik.

"Ah..maaf..nyonya..saya jadi terlihat tidak sopan"
Ucap Jeno yang langsung membungkuk.

"Nyonya..tidak perlu melakukan itu.."
Haechan terlihat panik saat melihat Jeno yang membungkuk.

"Tidak..saya yang tidak sopan"

"Tidak..saya yang terlihat tidak sopan"

Perdebatan itu terus terjadi hingga Hirai menghentikan kegiatan mereka yang saling meminta maaf.

"Jika kalian berdua terus melakukan itu. Mama akan sangat kelaparan"
Ucapnya dengan senyuman.

Jeno dan Haechan yang mendengar hal itu langsung panik dan malah membungkuk kearah sang ibu mertua.

"Maafkan kami, ma"
Ucap mereka secara bersamaan.

Hirai yang melihat kelakuan kedua menantunya langsung tertawa pelan. Mereka sangat menggemaskan, pikirnya.

Acara perjamuan itu berjalan dengan lancar. Jeno sudah bertemu dengan Mark. Meskipun Mark hanya anak dari istri kedua tuan besar Na, namun derajatnya masih lebih tinggi dari beberapa keluarga kolomerat tertentu. Karena ia masih terhitung sebagai salah satu anggota keluarga Na.

Dan alasan mengapa Haechan menjadi seseorang yang cukup di hormati. Karena memang pada dasarnya ia berasal dari keluarga yang cukup terkenal dan terpandang. Dan saat ia di tunangkan dengan Mark, ia sudah menjadi pemilik perusahaan besar yang sekarang tengah Mark kembangkan.

Acara makan malam itu di buat secara terpisah.

Acara makan malam itu dimulai dengan saling bencengkramah satu sama lain.

"Saya tidak menyangka kedua putra kebanggan tuan Na malah menikah dengan mereka"
Salah satu wanita dengan dandanan menornya, menurut Jeno. Menoleh kearah Jeno dan Haechan dengan tatapan berbeda.

"Benar sekali, padahal dulu aku berharap Mark akan menikah dengan salah satu gadis pilihan ku"
Ucap seorang wanita yang tidak salah lagi adalah ibu kandung dari Mark, mertua dari Haechan.

CEO (JaemJen)Where stories live. Discover now