BAB 5B : PERNIKAHAN

198 116 244
                                    

happy reading yaw~
🥸

"Oma???" gumamku heran.

Aku melirik Aksa dengan penuh kebingungan. Dan benar saja, Aksa pun heran melihat apa yang di depannya sekarang.

"Helloww... kenapa pada bengong? Ayok di bawa itu barang-barangnya." sahut Oma.

"Dari awal emang udah aneh semenjak turun dari Bandara. Dan sekarang dituntun ke rumah Oma. Rencana Ayah kan semua ini? Pasti ulah Ayah!" geram Aksa.

"Loh, Ayah kamu nggak ngasih tau? Kan emang setelah nikah kalian bakal tinggal di rumah Oma. Udah, nanti aja bahasnya. Kalian capek kan semalem. Apalagi abis perang kasur, xixixi..." ejek Oma."

Aksa membuang muka, lalu masuk ke dalam rumah. Dan aku? Tentu saja masih bertanya-tanya. Siapa Oma ini? Nenek Aksa? Tapi kenapa saat acara pernikahan kemarin nggak keliatan.

Oma mengajakku masuk dan betapa panglingnya melihat beberapa potret yang tergantung di dinding. Karena potret itu, aku terhenti sejenak melihatnya.

"Keren kan?" sahut Oma.

Tentara? Oma ini seorang Tentara??? What...

"Gara-gara Oma dulu tentara, jadinya Ayah Aksa ikut-ikutan mau jadi tentara juga. Bedanya sih Ayahnya jendral, Oma nggak. xixixi..."

Mataku agak melotot karena terkejut, ditambah beberapa pajangan senapan yang berderet. Senapan sebanyak gini dikoleksi seorang wanita tua? SENAPAN LOH!!!

"Kamu kaget liat senapan ya? Tenang, itu nggak asli kok. Cuma tiruan aja. Karena yang asli ada badaknya. xixixi..."

"Oma, jangan nakut-nakutin dia dong." keluh Aksa.

"ihiyyy... ngambek nih istrinya Oma godain."

Aku sempat kaget sesaat. Kenapa Aksa bisa berekspresi seperti itu? Sangat berbeda dari ekspetasiku. Dan atmosfer ini? Mereka membuatku terasa nyaman.

"By the way, besok pagi Oma bakal minggat dari rumah ini. Jadi, kalian harus bener-bener rawat ya rumah kesayangan Oma."

"Loh, kenapa Oma?" tanyaku bingung.

"Nggak baik kalo ada orang tua ikut campur urusan rumah tangga anak-anaknya." tegas Oma.

"Nggak papa Oma! Untuk yang ini, Aksa nggak keberatan sama sekali kalo Oma tinggal di sini." sambung Aksa.

"Iya Oma, jangan ke mana-mana. Di sini aja." tambahku.

Please... semoga Oma nggak beneran pergi. Bukannya apa, tapi aku khawatir kalau hanya berduaan tinggal satu atap dengan cowok aneh ini.

"No... no... Oma sudah merencanakan sebelumnya. Nggak bisa digangu gugat."

"Terus Oma mau tinggal di mana?" tanya Aksa khawatir.

"Ya terserah Oma lah mau di mana... Udah tua begini harusnya menikmati sisa hari tua. Jalan-jalan sama teman, ngumpul-ngumpul gituh... Sudah puluhan tahun Oma mengabdi negara, jadi udah pensiun mau kelayapan aja. xixixi..."

"Tapi rumah Oma cuma ini doang. Gimana?" tanya Aksa.

"Siapa bilang? Oma punya Apartemen di tengah kota. Deketan sama temen-temen Oma waktu dinas. Enak deh kalo mau shooping."

Perbincangan apa ini HEYY!!! Nggak salah denger kan nih kuping? Kayaknya udah kebalik nih dunia.

Tak terasa hari sudah malam. Drama pertiduran pun kembali terjadi. Dan lagi-lagi kasur singel??? Arghhh...

KEPENTOK JODOH [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang