04

2.4K 353 104
                                    

"Hati-hati yaa."

"Aku bakal kangen banget nantiii~!

Juan malah cekikikan, makin erat dipeluki Anis sebelum pacarnya itu berangkat pulang. "Aku juga bakal kangen banget loh. Lain kali main kesini lagi, atau nanti aku gantian kesana. Oke?"

"Okee~"

"Kamu bener tapi gak papa pulang gak sama Putri?"

"Iyaa. Di travel juga paling aku tidur kok."

"Hm, oke. Langsung kabarin aku ya cantik."

"Sip, sip, aku baru duduk di travel aja pasti langsung ngechat kamu. Aku masih kangen, kurang lama ketemunya."

"Ya gimana?" suara kekehan Juan terdengar pelan, sambil ia elusi kepala Anis. "Lain kali deh ya?"

"Hmm."

"Jangan merengut gitu."

"Gak kok." cengir Anis. Ia cubit pinggang Juan, gemas sih, maunya gigit. "Aku pulang dulu ya. Dah sana kamu samperin temen kamu, kasian tuh nungguin."

"Biarin aja dia mah, paling ngegame."

"Ini aku mau masuk ke mobilnya, dah sana. Gak enak aku, kamu bucin begini."

"Bucinnya juga sama kamu, jadi gak papa sih harusnya."

Ya dicubit lagi, lebih keras. "Dah ah. Aku pulang ya Juan."

"Hati-hati Nis, kabarin aku terus."

"Okee."

Juan masih berdiri disana, matanya belum mau berpaling dari Anis. Sampai Anis sudah di dalam mobil travel siap berangkat pun Juan masih memperhatikan, dengan senyumnya yang juga lebar. Duuuh, gini ternyata kalau LDR. Bisanya cuma bertemu sebentar. Tapi itu saja sudah syukur bisa bertemu.

Yaa... Juan tau sih Anis agak berbohong pada orangtuanya, ia bilang mau main dengan Putri ke tempat kakaknya, padahal mau bertemu Juan.

Travel sudah berangkat. Juan kembali ke mobil milik Dimas. Sebenarnya bukan tanpa sebab Dimas jadi ikut-ikutan Juan ngebucin ini. Tadi waktu Anis masih di rumah Juan, Dimas datang ngajak keluar. Kebetulan Anis juga mau pulang, jadi sekalian.

Sebenarnya Dimas juga tidak tau sih mau kemana, ia suntuk saja di rumah, kakak perempuannya sedang PMS jadi ya gitu... Dimas kena mulu. Mending kabur lah. Paling ujung-ujungnya cuma makan, lalu Puttro sama Alfian ikut menyusul. Ah. Sudah bisa ditebak.

"Gue kira tadi itu tuh bukan cewek lo anjir."

"Sigoblok."

"Lah, beda sama yang di foto."

"Ya fotonya kan dulu Mas. Lo mah."

"Halah, lo terakhir ketemu dia juga belum ada dua bulan kan? Sama ini."

"Hmm." Juan membenarkan, pandangannya fokus ke jalan karena ya.. ya Dimas malah pindah ke jok penumpang, jadi Juan yang bawa mobilnya. "Tapi katanya cewek tuh emang cepet gemuknya gak sih? Tapi susah kurus."

"Coba Ju lo ngomong gitu ke Ovi, yakin gue, lo bakal kena hajar."

"Dih! Kenapa jadi ke Ovi sih? Dia mah makan banyak tuh ninggiin. Bentar lagi juga dia tingginya nyaingin gue, nyaingin lo."

"Ah serah lah."

"Langsung aja sih Mas, lo mau bilang cewek gue gendutan."

"Gue gak niat bilang gitu, gue cuma pangling aja. Lo sendiri yang nyangkut-nyangkutin ke berat badan. Berarti lo juga nyadar kan? Terus, orang tuh jauh-jauh ketemu diajak jalan bego, lo malah diajak ngewe."

Hanjuan (BL 19+) [COMPLETE]Onde histórias criam vida. Descubra agora