[B2] 权少宠"妻"

Chapter 204

Keluarga Yang dan Jiang; Disini Direktur Long Datang Lagi

Kalau-kalau mereka menghalangi jalan, kerumunan itu bergerak sedikit ke dalam. Ye Zhou meminta orang untuk memindahkan beberapa meja dan lebih dari sepuluh kursi. Kecuali orang-orangnya, dua yang terluka, Gu Changyuan dan Wan Guoli, semua penduduk desa lainnya hanya bisa berdiri. Teman satu sel He Zhigao datang untuk mengambil barang. Mendengar keseluruhan cerita, mereka hampir melompat untuk memukul kedua orang itu lagi.

Sekitar satu jam kemudian, beberapa Santana dan dua mobil polisi masuk ke desa. Karena terlalu banyak penduduk desa yang menonton, mobil-mobil tidak bisa masuk, jadi mereka hanya bisa berhenti di suatu tempat di luar. Sekelompok tujuh atau delapan pria dan wanita paruh baya datang diikuti oleh lebih dari selusin polisi. Pemimpin polisi itu tidak lain adalah Direktur Long!

Kerumunan secara otomatis membuat jalan. Direktur Long yang mengambil tas kerja tidak mengambil inisiatif untuk menyapa Pan Xiangdong dan yang lainnya seperti yang dia lakukan terakhir kali, yang tidak diragukan lagi memberi ilusi kepada orang-orang yang datang bersamanya bahwa Direktur Long hanya datang karena mereka. Tapi yang tidak mereka ketahui adalah bahwa itu adalah perintah Pan Xiangdong.

"Changfu...Siapa yang memukulimu seperti ini? Beritahu ibu. Ibu akan menegakkan keadilan untukmu hari ini!"

"Tiancai, putraku..."

"Apa yang terjadi? Siapa sekretaris dan kepala desa?"

"Ini keterlaluan! Seseorang baru saja memukuli mereka seperti sekarang di bawah sinar matahari bolong! Apakah kepala desa dan sekretarisnya buta?"

"Ayah, ibu…"

Ketika mereka melihat dua kepala babi duduk di sana, bukan, bukan kepala babi, tapi dua yang terluka dibungkus seperti mumi, mereka semua bergegas. Dua wanita paruh baya berpakaian rapi memeluk putranya sendiri, menangis sambil memaki, sementara pria-pria itu semuanya membidik para kader desa.

Gu Changyuan dan Kepala Desa Wan bangkit dengan canggung. Saat mereka memikirkan bagaimana merespons, Pan Xiangbei, yang mendapat isyarat mata dari kakak laki-lakinya, melompat keluar: "Itu aku. Aku memukuli mereka. Jadi, apa yang kau inginkan?"

Lihat apa yang dia katakan? Rupanya dia mencoba memperburuk keadaan. Penduduk desa di sekitar mengobrol dengan berbisik di samping. Beberapa pria paruh baya semuanya menggelapkan wajah mereka.

"Apakah kalian masih mengingatku?"

Sebelum mereka kehilangan rambut mereka, He Zhigao menonjol di sisi Pan Xiangbei. Keenam pria itu menatapnya dengan curiga. Rupanya mereka sudah lupa siapa dia.

"Ayah, ibu, dia adalah He Zhigao yang menikam sepupuku tahun itu."

Pengingat Jiang Changfu akhirnya mengingatkan mereka akan identitasnya, dan cara mereka memandangnya menjadi berbeda. Mereka sangat jelas apa yang telah mereka lakukan. Tahun itu, mereka juga tidak punya pilihan. Jika orang tahu bahwa anak-anak mereka yang mengambil alih dan pisau juga dibawa oleh anak-anak mereka, maka anak-anak mereka akan hancur. Kedua keluarga itu adalah kerabat. Jadi, setelah membicarakannya, mereka dengan tegas mengalihkan semua kesalahan ke He Zhigao, yang, seorang anak desa, tidak bisa membuat ombak besar. Dan semuanya juga berjalan lancar seperti yang mereka harapkan. Keluarga He benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa dengan itu tapi hanya bisa melihat putra mereka dibawa pergi. Dan sebagai kompensasi, mereka tidak meminta biaya pengobatan. Jadi, mereka tidak berpikir mereka berhutang apa pun padanya. Hanya saja dia tidak pernah menyangka mereka akan bertemu lagi enam tahun kemudian.

"Apa yang kau inginkan? Enam tahun yang lalu, kamu hampir membunuh Tiancai-ku. Sekarang kamu mencoba membunuh mereka berdua?"

Kasus enam tahun lalu tidak akan pernah bisa dibuka lagi, dan mereka juga tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Sekarang melihat putra mereka dipukuli hingga menjadi babi, ayah Yang Tiancai menanyai He Zhigao dan cara dia memandangnya hanya dengan arogansi dan penghinaan. Enam tahun yang lalu, dia tidak bisa membalikkan semuanya, enam tahun kemudian, dia masih tidak bisa! Hanya sekelompok petani? “Jadi dia yang Dahu coba bunuh tahun itu? Bukankah orang mengatakan dia sudah mati?”