Chapter 2# ;)

144 5 0
                                    

Semoga Terhibur

Kaizo memijit pelipisnya dengan satu tangan, sakit kepala ini begitu kuat sehingga membuat matanya ingin terpejam menahan sakit. Pandangannya berputar, isi perutnya seperti memaksa keluar. Untuk melawan sakit itu Kaizo mencengkram stir mobilnya kuat-kuat, matanya dipaksakan terbuka untuk menatap jalan di depannya.

Keberadaan kucing kecil itu membuatnya bersin-bersin sepanjang malam. Kaizo ingin mengutuk dirinya sendiri karena dia sampai membangunkan Fang di tengah malam. Anak itu terbangun akibat mendengar bersin Kaizo yang tidak kunjung berhenti. Fang mengira Kaizo flu, anak itu segera berlari mengambil roti dan segelas air beserta obat flu ke kamarnya, terlihat begitu khawatir.

Masih enggan untuk mengatakan yang sesungguhnya, dia memilih berpura-pura flu. Namun obatnya cukup berefektif lebih baik dibanding obat alerginya, karena sejam kemudian rentetan bersinnya terhenti, dia akhirnya bisa tidur. Saat bangun, Fang sudah ada di bawah menyiapkan sarapan untuknya, Kaizo merasa gagal, biasanya dia yang selalu bangun lebih awal, seharusnya dia yang menyiapkan sarapan untuk Fang dan bukan sebaliknya.

Fang pasti khawatir dan Kaizo benci membuat Fang khawatir. Saat bangun Kaizo merasakan tanda-tanda kalau sepanjang malam Fang berpindah untuk tidur bersamanya. Selain itu di bawah mata Fang ada lingkaran hitam samar seakan-akan anak itu menjaganya semalaman. Kaizo berharap itu cuma sangkaannya, tapi bukti seakan tidak dapat terbantah.

Pagi tadi juga Kaizo bangun dengan kepalanya yang terasa berputar, sengatan sakit kepala berdatangan hingga membuat wajahnya pucat. Awalnya terasa seperti sesuatu sedang menghantam kepalanya dengan palu besar, berusaha untuk memecahkan batok kepalanya hingga remuk, namun kini seperti ada sengatan listrik yang menjalar di batok kepalanya, berusaha memanggang otaknya.

Alerginya tidak membaik walaupun dia sudah meminum obat, reaksinya tidak terlalu memberikan efek. Kaizo tidak menyangka alerginya akan bertingkah hingga seperti ini. Anak kucing itu terkunci rapat di ruang tersendiri, tapi Fang menghabiskan waktu banyak dengan kucing itu tadi malam sehingga bulunya pasti menempel di pakaiannya dan mungkin menempel juga di banyak tempat termasuk dirinya.

Kaizo beraharap anak kucing itu dapat cepat membaik sehingga dia dapat mengirimnya ke penangkaran hewan secepatnya. Dia tidak sanggup berlama-lama dengan hewan berbulu itu.

Fang memohon agar dirinya tidak pergi kuliah hari ini. Dia terlihat sangat khawatir melihat wajah Kaizo. Tatapan Fang terus terarah padanya selama perjalanan menuju ke Sekolah Dasar. Butuh usaha besar untuk meyakinkan Fang kalau dirinya akan baik-baik saja.

Sebuah kebetulan besar dosennya hari ini memberi kabar kalau beliau tidak dapat hadir untuk mengajar kelas siang, sehingga memungkinkan Kaizo untuk pulang sebelum tengah hari. Dengan begitu Kaizo punya waktu untuk beristirahat sejenak sebelum Fang pulang dari sekolah.

Dia harus segera baikkan. Jika Fang melihatnya masih sakit saat anak itu pulang sekolah nanti, Fang akan bersedih. Terakhir kali Kaizo sakit, Fang mencoba merawatnya sepanjang waktu sehingga dia sendiri jatuh sakit ke esokkan harinya karena terlalu gelisah dan khawatir.

Fang dapat melakukan hal yang tidak terduga jika sudah menyangkut orang yang disayanginya, Kaizo sangat bangga dan tentu menghargainya, tapi dia tidak suka jika melihat Fang terlalu memperhatikannya dan lupa pada diri sendiri. Kaizo mengkhawatirkan bagaimana anak itu kalau dia besar nanti, Kaizo berharap Fang tidak menjadi pribadi yang mudah mengorbankan dirinya sendiri. Apalagi untuknya, jangan sampai hal itu terjadi.

Pikirannya tentang Fang meredakan sakit kepalanya sejenak, perjalanan seketika terasa singkat dan Kaizo menemukan dirinya telah sampai di tujuan. Kaizo memasukkan mobilnya ke garasi. Keluar dengan tangannya kembali memijt pelipisnya. Dia melupakan epipennya saat pergi kuliah. Berpikir kalau obat saja sudah cukup, perkiraannya tidak pernah semeleset ini.

If its for you then i'll do itTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang