Omega Yunmeng 4

843 125 5
                                    

Saat ini Jiang Cheng sudah masuk ke Yun Shen Buzhi Chu bersama Lan Xichen. Jiang Cheng yang berjalan di belakang Lan Xichen memilih diam dan hanya beberapa kali berbicara untuk menjawab beberapa pertanyaan basa-basi dai pemuda Lan tersebut.

Ia melihat Lan Xichen bukan hanya seorang alpha yang rupawan dengan segudang prestasinya, ia juga termasuk alpha yang ramah dan selalu tersenyum kepada orang lain. Berbeda sekali dengannya.

Secara kebetulan juga mereka berpapasan dengan Lan Wangji. Lan Wangji yang melihat kakaknya bersama salah satu murid tamu yang ia lihat di bawah gunung tadi memilih untuk menyapa keduanya.

"Salam Xiaozhang, salam Jiang gongzi"

"Salam Wangji."

"Salam Lan er gongzi."

"Oh iya Wangji gege ingin mengatakan sesuatu. Kebetulan saudara dari Jiang Gongzi secara tidak sengaja meninggalkan token masuk. Kemungkinan ia akan kembali tengah malam. Gege harap kau tidak terlalu keras padanya dan saat pagi kau bisa menghukumnya sesuai aturan," ujar Lan Xichen lembut.

"Akan kuusahakan," jawab Lan Wangji.

Setelah mengatakan itu, Lan Xichen pamit untuk mengantarkan Jiang Cheng ke asrama alpha. Saat mendengar itu, Wangji tanpa sadar menatap Jiang Cheng datar.

Jiang Cheng yang melihat itu tiba-tiba merasa gelisah. Entah kenapa tatapan Lan Wangji membuatnya berkeringat, ia takut jika Wangji bisa melihat penyamarannya.

Namun hal itu tidak terjadi. Wangji hanya berpamitan dan melanjutkan perjalanannya.

****


Malam hari.

Tepat tengah malam, terlihat pemuda memakai hanfu berwarna hitam sambil memegang kendi arak melompat di atas dinding Yun Shen Buzhi Zhu. Ia mengawasi sekeliling untuk memastikan bahwa dia selamat dari tangan penjaga karena ia tahu seberapa ketat peraturan yang ada di sana.

Pemuda itu bukannya takut di hukum. Namun ia malas jika harus berurusan dengan sesuatu yang menurutnya rumit. Apalagi jika shidinya alias Jiang Cheng mengetahuinya, ia pasti akan terus mengoceh tanpa henti.

Pemuda berbaju hitam yang tak lain adalah Wei Wuxian menghela napas lega saat tak melihat satupun murid berpatroli di dekatnya.

Namun, siapa sangka saat ia baru saja mendarat, di belakangnya berdiri sosok pria tampan berpakaian putih dengan pita dahi berlambang awan melayang khas Gusu.

"Dilarang berkeliaran tengah malam, dilarang memanjat dinding, dilarang membawa arak," ujar pemuda tanpa ekspresi sambil menggumamkan peraturan yang Wei Wuxian langgar.

"Aiyah. Maafkan aku. Aku baru di sini dan tidak mengetahui adanya peraturan itu. Emm bagaimana jika aku memberimu satu kendi ini dan kau membiarkanku pergi," bujuknya.

"Tidak."

Wei Wuxian yang mendapat jawaban singkat yang dingin itu menjadi bingung. Bagaimana ia bisa bebas malam ini dan beristirahat jika ada pemuda itu yang sepertinya sudah menargetkan dirinya. Ia yakin saat ini ia tidak bisa selamat dari pemuda yang ia akui sangat tampan itu.

Bukannya mengakui kesalahannya. Wei Wuxian malah cengengesan dan bersiap untuk kabur menggunakan ilmu qinggong. Namun sebelum benar-benar bisa melarikan diri, Wei Wuxian malah melihat pemuda itu mengejarnya dan bahkan ilmu qinggongnya lebih stabil darinya.

Omega Yunmeng Where stories live. Discover now