Battle

659 68 13
                                    

Yang  kurang suka adegan perang gk baca chap ini juga gpp :) chap ini cuma untuk memperjelas hal yang mungkin belum readers ketahui

Note : chap ini tidak mengandung bawang
••

Kini pesawat angkasa mereka telah mendarat di planet Clevas. Mereka keluar dan menyusuri wilayah itu.

"Sepi.., kemana semua orang?" tanya Boboiboy setelah memastikan bahwa di sana benar-benar tidak ada satu pun penduduk planet Clevas.

"Pengikat bayangan" mereka terikat oleh puluhan jari bayangan.

"Fang?"

"Pusaran Topan!" Boboiboy berhasil membebaskan diri.

"Fang.." lirih Boboiboy.

"Ular bayangan" Fang hanya menyerang sesuai dengan perintah yang diberikan oleh orang atau lebih tepatnya alien yang sedang menyaksikan dari kejauhan.

"Tembakan permen coklat!" Gopal -yang sudah terlepas bersama yang lainnya- berhasil mengubah molekul ular bayangan milik Fang.

"Di mana Axel?" tanya Kaizo pada adiknya -meskipun ia tau Fang tidak mungkin bisa menjawabnya.

"Beruang bayangan" Fang mengeluarkan tiga ekor sekaligus.

Disetiap menyerang, Fang hanya memasang wajah datar yang berkesan dingin. "Apa mungkin dia sudah dikendalikan total?" pikir Kaizo.

"Yaya!"

Kaizo menoleh ke belakang ketika mendengar Ying menjerit. Ia melihat Ying sedang berusaha menahan serangan dari.. Yaya. Tunggu! Apa yang terjadi? Apa Yaya baru saja menyerang temannya sendiri? Tapi kenapa? Apa dia juga.. dikendalikan?

"Akar-akar pengikat!" Boboiboy menahan pergerakan Yaya.

"Ya ampun, kenapa situasinya semakin sulit saja" keluh Ying.

"Sekarang kita punya dua orang untuk dihentikan" sambung Gopal.

"Ying, apa kau bisa menahan Yaya? Aku harus kembali membantu Kapten Kaizo. Gopal, kau bantu Ying"

"Baik" jawab Ying.

"Apa? Kenapa harus aku? Hei hei, tunggu Boboiboy!" Gopal mencoba menolak, tapi Boboiboy sudah berlari pergi terlebih dulu.

"Rimba bayangan" Fang terus mengeluarkan monster bayangan tanpa henti. Kaizo pun mulai curiga, bagaimana bisa Fang memiliki tenaga sebanyak itu? Bukankah sudah sewajarnya jika Fang akan merasakan letih atau semacamnya setelah lama bertarung? Tapi kenapa kali ini tidak? Apa ini salah satu efek dari dikendalikannya pikiran nya? Dia tidak akan merasakan lelah?

Sedangkan Boboiboy memikirkan hal lain. Hal yang menurutnya janggal dan sepertinya bukan masalah sepele.
"Tunggu, dimana Fiolet?" gumam Boboiboy.

•••••

"Kak, kenapa kakak melakukan ini?" tanya Fiolet, setengah berteriak.

"Sudah kukatakan, aku akan menghancurkan setiap makhluk yang ada di alam semesta ini. Aku benci melihat mereka bahagia sementara kita..." Axel menggantungkan kalimatnya.

"Aku hanya mengurung mu di sini selama mereka bertarung. Setelah semua dari mereka mati maka aku akan melepaskan mu" Axel melangkah keluar dari ruangan itu.

"Tidak! Jangan sakiti teman-teman ku!" teriak Fiolet ketika melihat pintu mulai digeser dan akhirnya tertutup rapat.

Fiolet terjebak di ruangan sebuah bangunan terbengkalai, dengan tangan dan kakinya diikat oleh tali. Kenapa tidak dengan rantai? Ya mana ada seorang kakak yang mau menyakiti adiknya sendiri. Itu juga menjadi alasan kenapa Axel tidak mengendalikan pikiran Fiolet, karena itu akan mempengaruhi otaknya, sehingga risiko kehilangan sebagian ingatannya sangat besar. Axel tidak ingin membuat adiknya kehilangan setengah jatidirinya. Lalu apakah Fang dan Yaya juga akan hilang ingatan? Tidak. Karena Fiolet memiliki kelainan pada syaraf otaknya, sehingga sangat rentan ia akan merenggang nyawa akibat terjadi kesalahan kecil pada otaknya.

Before You Go [KaiFang Fanfiction]Where stories live. Discover now